Sukses

UN di Denpasar Dijaga Ketat, Media Dilarang Meliput

Panitia memasang tulisan besar melarang semua orang selain pengawas dan peserta memasuki sekolah.

Liputan6.com, Denpasar - Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMP di Kota Denpasar, Bali tahun ini terlihat lebih ketat daripada tahun lalu. Hal itu paling tidak terlihat di SMP Negeri 7 Monang Maning, Denpasar, Bali.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Senin (5/5/2014), panitia memasang tulisan besar melarang semua orang selain pengawas dan peserta memasuki sekolah. Awak media yang akan meliput pun langsung diusir para guru.

Lain lagi dengan kisah dari Sulawesi Barat. Banyaknya siswa yang tinggal di wilayah terpencil membuat mereka harus berangkat dari rumah usai shalat subuh agar tidak telat mengikuti UN. Para bocah ini harus berjuang menaklukkan gunung terjal dan hutan belantara.

Agar bisa lebih cepat sampai di sekolah, mereka memilih jalan pintas dengan menyeberangi pematang sawah dan sungai. Untuk mengusir kebosanan, para siswa ini saling tunggu dengan temannya yang berasal dari bukit di desa lain.

Tiba di sekolah para siswa ini tentu saja telah kelelahan. Namun para siswa ini tetap bersemangat mengikuti ujian nasional.

Sementara sejumlah siswa yang khawatir tak bisa hadir tepat waktu memilih menumpang di rumah guru atau rumah warga di sekitar sekolah. Bila lulus nanti, mereka harus pindah sekolah ke kecamatan atau kabupaten. Karena desa mereka tidak memiliki sekolah tingkat SMA.

Di SMP Negeri 200 Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, gedung sekolah yang sempat terbakar Sabtu 3 Mei lalu tak menyurutkan semangat para siswa untuk mengikuti UN. Hal itu karena para guru terus memberi semangat agar siswa berusaha sebaik mungkin menghadapi ujian ini. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini