Sukses

Warga Deles Klaten Gotong Royong Perbaiki Jalur Evakuasi Merapi

Mereka merasa resah melihat jalur evakuasi yang rusak jika nanti digunakan warga.

Liputan6.com, Jakarta - Warga Deles, Sidorejo, Klaten meminta Pemda setempat segera memperbaiki jalur evakuasi Gunung Merapi. Mereka merasa resah melihat jalur evakuasi yang rusak jika nanti digunakan warga.

"Kami tidak resah dengan status merapi tapi kami resah karena jalur evakuasi di Sidorejo hingga Klaten yang rusak," kata salah satu warga Sukiman dalam di Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Yogyakarta, Jumat (2/4/2014).

Walaupun tidak segera diperbaiki, pihaknya bersama seluruh warga akan melakukan kerja bakti bergotong royong memperbaiki jalur evakuasi Merapi. Kerja bakti itu akan dilakukan pada Minggu besok.

"Koordinasi tadi malam ada anak-anak dan tua akan membenahi jalan akan kerja bakti perbaiki jalur evakuasi," ujar Sukiman.

Warga Deles, Sidorejo, Klaten, menurutnya sudah membuat gardu-gardu pandang untuk mengamati perkembangan puncak Merapi. Bahkan, di gardu tersebut sudah disiapkan alat komunikasi jika terjadi peningkatan aktivitas Merapi.

"Sudah membuat gardu-gardu darurat untuk melihat merapi. Di gardu ini ada Kentongan, HT, HP dan juga diunggah di twitter," ungkapnya.

Selain gardu darurat yang digunakan untuk kesiap-siagaan bencana Merapi, warga Deles juga menyiapkan buku tabungan siaga bencana. Sukiman menjelaskan buku siaga ini hanya bisa diambil ketika situasi Merapi mulai terjadi kenaikan. Di sampul dan di balik buku tabungan siaga terdapat tulisan tentang langkah-langkah warga bila Merapi meletus.

"Mempunyai buku tabungan siaga bencana. Dalam buku siaga bencana itu ada saran BPPTKG. Di balik salin buku ada langkah-langkah yang harus dilakukan masyarakat dari status merapi. Boleh diambil seperti saat ini. Ini disediakan untuk evakuasi ternak," jelasnya.

Pihaknya juga sudah melakukan pendataan penduduk untuk keperluan evakuasi dan mengungsi. Pendataan itu dilakukan sampai pada tahap data umur, kepemilikan transportasi, hingga kepemilikan ternak.

"Pendataan keluarga. Dilakukan tingkat RT, umur, transportasi, dan ternak. Karena mengingat sangat dekat merapi namun kita hidup nyaman dengan merapi," pungkas Sukiman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.