Sukses

Pengamat: Kebakaran Pasar Senen Tanggung Jawab Jokowi, Bukan PLN

"Tanggung jawab PLN itu cuman dari tiang ke bangunan. Kalau yang di dalem itu tanggung jawab pemilik bangunan."

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio menilai pernyataan Jokowi yang mengaku lepas tanggung jawab terhadap terjadinya korsleting listrik yang diduga menjadi penyebab kebakaran di Blok III Pasar Senen beberapa hari lalu merupakan pernyataan keliru yang diucapkan oleh seorang kepala daerah.
‎
"Apa yang diucapkan Jokowi itu ngawur.." ucap Agus di Jakarta, rabu, (30/4/2014).

Menurut pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Indonesia itu, walau bertanggung jawab terhadap pemasangan listrik di Jakarta, ‎tugas PLN hanya pada batas pemasangan dari tiang listrik ke bangunan, bukan dalam bangunan.

"Tanggung jawab PLN itu cuman dari tiang ke bangunan. Kalau yang di dalem itu tanggung jawab pemilik bangunan. Semestinya Jokowi harus tahu, mana yang menjadi tanggung jawab warga selaku pemakai listrik, pemerintah dan PLN," urai dia.

Karena itu, menurut Agus, jika kebakaran yang menghanguskan ratusan kios itu terjadi karena korsleting listrik pada salah satu bagian bangunan, maka yang bertanggungjawab itu Pemprov DKI Jakarta, dalam hal ini PD Pasar Jaya sebagai pengelola pasar di Jakarta.

"Penyebab secara pastinya apa? Belum ada kejelasan, tapi kalau memang korsleting ya tanggung jawab Pemprov DKI Jakarta, bukan PLN," ucap Agus.‎

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tampak gerah saat ditanyakan persoalan korsleting listrik yang rata-rata menjadi penyebab utama kebakaran di Ibukota Jakarta. Seperti kebakaran yang terjadi di Pasar Senen, Jakarta Pusat, pada Jumat 25 April dini hari lalu.

Menurut capres PDIP yang karib disapa Jokowi itu, persoalan listrik seharusnya ditanyakan ke pimpinan PLN. Jokowi mengungkapkan masalah itu bukan tugas Gubernur.

"Gubernur masa ngurusin listrik, itu kan tugas PLN," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, beberapa hari lalu.

Jika melihat kondisi Pasar Senen yang baru saja dilalap si jago merah, Jokowi mengaku kebakaran itu dikarenakan standarisasi gedung yang sudah tidak benar.

"Pertama kamu sudah liat lapangannya, kabel-kabel ini sudah tua. Standarnya sudah tidak benar semuanya. Makanya segera dibangun (baru)," tandas Jokowi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini