Sukses

KMC Komando, Kapal Baru TNI AD Penjelajah Laut Hingga Rawa

KMC Komando ini merupakan hasil riset para tenaga ahli dari perwira TNI AD dan ITS.

Liputan6.com, Jakarta - TNI Angkatan Darat (TNI AD) kedatangan alat utama sistem pertahanan (alutsista) berbasis teknologi terkini. Salah satunya, Kapal Motor Cepat (KMC) Komando.

KMC Komando ini merupakan hasil riset para tenaga ahli dari perwira Direktorat Perbekalan Angkutan (Ditbekang) TNI AD dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, serta PT Tesco Indomaritim.

Kapal ini dapat menjelajah daerah laut, pantai, sungai, hingga rawa. Kapal ini juga mampu berlayar sejauh 250 Nautical Mile (NM) dan membawa 31 penumpang, termasuk 3 anak buah kapal.

"Kita pesan 10 unit KMC Komando sebagai awal. Untuk 1 unit seharga Rp 12 miliar sudah termasuk biaya riset," kata Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman saat memamerkan KMC Komodo di Pantai ABC Ancol, Jakarta, Selasa (29/4/2014).

KMC Komando langsung diuji coba ketepatan sasaran di Pulau Damar, Kepulauan Seribu. KMC Komando yang ditumpangi Budiman bersama petinggi TNI AD menembak 2 target yang telah disediakan. Baik dalam kondisi kapal diam maupun dalam keadaan kapal berkecepatan tinggi.

"Hasilnya sangat memuaskan. Dengan kaliber 17,5 mm dan dalam kondisi bergerak, kapal dapat menembak sasaran dengan tepat," lanjut Budiman.

Selain itu, TNI AD juga meluncurkan beberapa alutsista lainnya seperti UAV/Super Drone, penembak laser, integreted Optronic Defence System, Gyrocopter, Multi Rotor, dan Flapping Bird. "Ada juga LCU, perahu penanggulangan banjir hovercraft," tambah Budiman.

10 KMC Komando itu akan ditempatkan di beberapa wilayah rawan, seperti Maluku Utara, Maluku, Papua, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, NTT, Kepulauan Seribu, Mentawai, Aceh, Natuna, Kepulauan Riau, dan Babel.

(Shinta Sinaga)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini