Sukses

Islah Diyakini Mampu Menyelesaikan Persoalan Bangsa

Indonesia dapat keluar dari krisis multi dimensi bila digelar islah nasional. Konflik di sejumlah daerah di Tanah Air bersumber dari masyarakat yang sakit.

Liputan6.com, Yogyakarta: Islah alias rekonsiliasi nasional harus dipercepat. Tanpa itu, krisis ekonomi yang membelit bangsa tak akan dapat diselesaikan. Soalnya, konflik sosial di sejumlah daerah di Tanah Air masih terus berlangsung. Demikian ditegaskan Wakil Presiden Hamzah Haz, ketika membuka Musyawarah Nasional XI Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, di Gedung Agung, Yogyakarta, Jumat (21/9).

Menurut Wapres, kesulitan dana yang hadapi pemerintah juga menjadi kendala dalam mengentaskan krisis ekonomi. Karena itu, Wapres mengaku, kerap berkunjung ke daerah untuk meminta masukan soal pengentasan masalah bangsa dan negara. Termasuk, ungkap Wapres, meminta masukan yang berkaitan dengan kebijakan nasional.

Soal islah nasional juga dibahas dalam sebuah diskusi di Jakarta. Tampil sebagai pembicara Rektor Institut Agama Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Azyumardi Azra dan Direktur Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Farns Magnis Suseno. Menurut Azyumardi, islah perlu dilakukan sebagai upaya rekonsiliasi dan upaya reformasi di Indonesia.

Bekas wartawan majalah Panji Masyarakat ini menjelaskan harus ada kerukunan, pertobatan, dan pemanfaatan bila islah dijadikan sebagai upaya rekonsiliasi. Dengan begitu, meski ada kejadian pahit di masa silam tentang suatu tindakan, dapat dimaafkan. Sebaliknya, islah sebagai upaya reformasi diwujudkan dengan pemerintahan yang kuat, akselerasi legal, konstitusional, dan penegakan hukum serta pemulihan masyarakat madani.

Sementara itu, Magnis berpendapat konflik yang terjadi di Indonesia tak bersumber dari agama, suku, dan ras. Tapi, menurut dia, konflik itu bersumber dari masyarakat yang sakit. Magnis menyebutkan, konflik di Indonesia juga muncul sebagai akibat dari modernisasi. Hal ini, ungkap Magnis, pernah terjadi di sejumlah negara di dunia. Untuk mengatasi kedua hal itu, Magnis setuju bila digelar islah nasional.(AWD/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini