Sukses

AS-Filipina Teken Kesepakatan Militer, Serang China?

Negosiasi AS-Filipina selama 8 bulan terakhir mencapai puncaknya di Istana Malacanang, Manila.

Liputan6.com, Manila - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengakhiri lawatan sepekan di Asia dengan menandatangani perjanjian militer penting dengan Filipina. Kesepakatan tersebut memberikan akses kepada pasukan AS ke pangkalan-pangkalan di Filipina.

Negosiasi AS-Filipina selama 8 bulan terakhir mencapai puncaknya di Istana Malacanang, Manila pada Senin 28 April 2014 sore dengan penandatanganan perjanjian yang akan memungkinkan rotasi pasukan AS terbesar ke Filipina sejak pangkalan-pangkalan AS di negara itu tutup lebih dari 2 dasawarsa lalu.

Kesepakatan ini diteken di tengah sengketa Laut China Selatan antara Filipina, China, Jepang, Malaysia, dan Vietnam. Sejauh ini, China disebut sebagai negara paling agresif dalam konflik kawasan tersebut.

Apakah kesepakatan militer tersebut sebagai langkah untuk menyerang balik langkah agresif China? Obama menepis hal itu. Dia menegaskan, deal tersebut tidak bertujuan untuk menyerang China. Juga tidak menyangkutpautkan sengketa Filipina dengan China.

"Tujuan kesepakatan kami ini tidak untuk menyerang China. Urusan dengan China tak masuk dalam tujuan kami. Tujuan kami untuk memastikan segala sesuatu berjalan sesuai aturan internasional yang bisa diterapkan dalam sengketa skala internasional," tegas Obama, seperti dimuat BBC, Selasa (29/4/2014).

"Sejalan dengan undang-undang dan norma internasional, kami tidak setuju dengan langkah paksaan dan intimidasi sebagai jalan dalam mengelola sengketa tersebut," jelasnya.

Lebih jauh, kesepakatan baru kedua negara itu akan memberi akses bagi pasukan AS atas pangkalan militer di Filipina dan meningkatkan rotasi pasukan, pesawat tempur, dan kapal perang di negara tersebut.

Obama pun menegaskan bahwa hal tersebut tidak berarti AS sedang berupaya mengembalikan pangkalannya, yang ditutup setelah pasukan AS diusir dari Filipina pada tahun 1991.

Kunjungan Presiden ke-44 AS ke Filipina ini merupakan salah satu tujuan lawatannya ke Asia, setelah sebelumnya datang ke Jepang dan Korea Selatan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini