Sukses

Kelompok Pro Rusia Rebut Kota Ukraina, Walikota Tertembak

Konflik ini mulai terjadi sejak Crimea melepaskan diri dari Ukraina dan beralih menjadi bagian Rusia.

Liputan6.com, Kiev - Konflik antara pemerintah Ukraina dan kelompok separatis pendukung Rusia makin memanas. Kelompok pro Rusia yang disebut Ukraina tersebut menyerang kantor pemerintah di Kostyantynivka.

Sekitar 20 gerilyawan bersenjatakan Kalashnikov menyerang dengan senapan-senapan dan mengenakan seragam tanpa lencana mengendalikan balai kota dan mengibarkan bendera "Republik Donetsk". Orang-orang bersenjata juga mendirikan perimeter di sekitar dekat kantor polisi.

Akibatnya Walikota Kharkiv bernama Hennadiy Kernes tertembak. Seperti dimuat BBC, Senin (28/4/2014), kondisi Hennadiy saat ini tengah kritis. Ia baru saja menjalani operasi selama 2 jam untuk menyembuhkan luka parah pada bagian dada dan perut.

Konflik ini mulai terjadi sejak Crimea melepaskan diri dari Ukraina dan beralih menjadi bagian Rusia. Sejak itu, Ukraina dirundung bentrokan hampir setiap hari.

Atas hal tersebut, Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa memutuskan untuk memberikan sanksi tegas yang dinilai ikut campur dalam urusan dalam negeri Ukraina. Negeri Paman Sam memberikan sanksi kepada 7 pejabat Rusia dan 17 perusahaan yang punya hubungan dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Pemerintah AS sudah mengambil langkah lebih jauh untuk merespon intervensi ilegal Rusia di Ukraina dan tindakan provokatif yang merusak demokrasi Ukraina, mengancam keamanan, perdamaian, stabilitas, kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina," demikian pernyataan juru bicara Gedung Putih, Jay Carney.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini