Sukses

Korut Hina Obama dan Presiden Korsel Lewat Kata-kata Kotor

Korut juga menyebut Park sebagai 'boneka' dan Obama sebagai 'sang tuan'.

Liputan6.com, Seoul - Korea Utara (Korut) mengeluarkan pernyataan keras untuk Presiden Korea Selatan (Korsel) Park Geun-hye dan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama. Pyongyang menilai hubungan Park dengan Obama seperti 'pelacur' dan 'mucikari'.

"Perilaku Park Geun-hye terhadap Obama ibarat seorang gadis cilik yang meminta seorang gangster untuk memukuli seseorang yang tidak dia sukai. Pelacur licik  tersebut mencoba menjebak seseorang dengan memberikan tubuhnya kepada seorang mucikari yang sangat berkuasa," demikian pernyataan Komite Reunifikasi Damai Korea (CPRK), seperti dimuat The Guardian, Senin (28/4/2014).

Dalam pernyataan yang dilontarkan saat Obama berkunjung ke Korsel tersebut, Korut juga menyebut Park sebagai 'boneka' dan Obama sebagai 'sang tuan'. Park disebut bakal memberikan bayaran sangat mahal untuk Obama.

Korsel beberapa saat kemudian mengecam perkataan Korut tersebut. Juru bicara Kementerian Unifikasi Korsel Kim Eui-do mendesak Pyongyang untuk mematuhi perjanjian kedua negara yang telah disepakati sebelumnya.

Menurut dia, kata-kata kotor tersebut tak pantas dilontarkan kepada pemimpin negara. "Jika Korea Utara punya hati, harusnya menghentikan perilaku yang tak masuk akal dan mengambil langkah damai demi kesejahteraan bersama," ujar Kim Eui-do.

Kunjungan Obama di Korsel tak hanya disikapi Korut dengan kata-kata kotor. Negeri pimpinan Kim Jong-un itu sebelumnya menyatakan keberadaan Obama di Asia sangat berbahaya bagi kawasan.

Korut juga mengumumkan penangkapan terhadap seorang turis berusia 24 tahun asal AS yang diduga bertindak 'kasar' di imigrasi Pyongyang. Warga negara bernama 'Miller Matthew Todd' ditahan sejak 10 April 2014.

"Karena perilaku kasarnya saat menjalani prosedur formal untuk memasuki Korea Utara," demikian keterangan yang Liputan6.com kutip dari BBC, 26 April 2014.

Obama dijadwalkan mengunjungi Korsel pada 25-28 April. Kemudian melawat ke Filipina pada 28 April 2014 sore. Sebelumnya Presiden ke-44 AS itu melawat ke Jepang sejak 23 April.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.