Sukses

Polisi: Tersangka Wanita Pelecehan JIS Berperan Memegang Korban

AF juga membuka baju korban untuk disodomi tersangka laki-laki. Ada 7 kali peristiwa sodomi.

Liputan6.com, Jakarta -
Salah satu dari 6 tersangka pelecehan seksual di Jakarta International School (JIS) adalah seorang wanita. Menurut Juru Bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto, tersangka wanita berinisial AF ikut terlibat dalam perbuatan bejat tersebut karena ikut membantu memegangi korban, ketika akan disodomi tersangka laki-laki.

Disebutkan AF tidak hanya memegangi korban, yang merupakan murid TK JIS (6 tahun), tapi juga membuka baju, dan ikut memasukan jari yang sudah terbungkus  sarung tangan karet ke anus korban. "Untuk hal-hal lain, masih banyak yang perlu dikembangkan," ujar Rikwanto dalam keterangannya.

Dalam keterangannya, Sabtu (26/4/2014), Direktur Kriminal Umum Komisaris Besar Polisi Heru Pranoto mengatakan, setelah menghimpun keterangan tersangka, ternyata ada 7 kali peristiwa sodomi. Bahkan dalam 1 hari ada 2 peristiwa. "Pada tanggal 20 Maret 2014, 2 pristiwa tapi pelaku tak kenal korban," ujarnya.

Korban AK sendiri pernah disodomi Awam alias AW, Zainal alias ZA, AG, dan SY. Biasanya ketika korban datang ke toilet, ia langsung disergap, ditarik, dan disodomi bergantian dalam toilet. Biasanya ada yang menyodomi, dan ada yang memegang korban atau menjaga pintu toilet.

"Mereka saling membantu, ketika ZA lakukan perbuatan pada korban, dan tersangka lain yang menjaga pintu," ujar Heru.

Perbuatan bejat ini tidak hanya menimpa korban AK, tapi juga korban lain, yang juga murid JIS. Korban lain ini disodomi di toilet gymnastic, 100 meter dari TKP korban AK.

Para pelaku itu menyasar anak-anak TK karena merasa aman dan mudah melakukan aksi bejatnya. Mereka hanya tinggal menunggu anak-anak tak berdosa itu datang ke toilet. Ketika ditanya apa alasan tersangka melakuan perbuatan keji itu, Heru menjawab, "karena ingin dan semua mereka sudah biasa melakukan hal itu. Ada penyakit psikis disini."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini