Sukses

Dirut PD Pasar Jaya Bantah Tudingan Sabotase Kebakaran di Senen

Kobaran api sulit ditundukkan karena material di dalam pasar berupa kain yang mudah terbakar.

Liputan6.com, Jakarta - Kepulan asap akibat kebakaran di Pasar Senen, Jakarta Pusat masih sangat pekat. Kebakaran tersebut terjadi sejak sekitar pukul 04.25 WIB tadi. Petugas dari 40 unit pemadam kebakaran masih berusaha memadamkan api di sejumlah titik.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (25/4/2014), kobaran api seolah sulit ditundukkan karena material di dalam pasar mudah terbakar. Bahkan ribuan kios di pasar tersebut telah ludes terbakar.

Diduga kebakaran berasal dari lantai dasar blok 3 Pasar Senen. Banyaknya barang dagangan berupa kain yang mudah terbakar membuat api dengan mudah membesar dan menyebar ke sejumlah kios lainnya.

Di tengah upaya pemadaman api, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyempatkan diri meninjau lokasi kebakaran Pasar Senen. Presiden SBY tiba di lokasi didampingi Walikota Jakarta Pusat Saefullah.

Sejumlah spekulasi penyebab kebakaran bermunculan. Salah satunya adalah dugaan sabotase atau kesengajaan mengingat Pasar Senen tersebut akan dilakukan renovasi.

Namun hal tersebut telah dibantah oleh Direktur Utama PD Pasar Jaya, Djangga Lubis. Djangga memastikan tidak ada unsur sabotase dalam peristiwa tersebut. Karena rencana renovasi tersebut telah disepakati oleh kedua pihak, pedagang dan PD Pasar Jaya.

"Di Pasar Senen tersebut ada 3.100 tempat usaha. Kira-kira yang terbakar 2/3 nya. Tidak ada sabotase karena pihak pedagang sudah setuju, pihak kami juga sudah setuju. Tinggal menunggu waktu sebenarnya" kata Djangga.

Akibat dari peristiwa ini, sejumlah ruas jalan di kawasan Pasar Senen ditutup. Polisi juga menghimbau kepada pedagang dan warga menjauh dari lokasi kebakaran agar tidak mengganggu petugas yang tengah memadamkan api.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini