Sukses

Penjaga Lepaskan Tembakan di RS, 3 Warga AS Meregang Nyawa

"Kami mengonfirmasi 3 orang yang meninggal adalah warga negara Amerika Serikat," kata kedutaan besar AS tanpa memberikan keterangan rinci.

Liputan6.com, Kabul - Entah apa sebabnya, tiba-tiba saja seorang penjaga melepaskan tembakan ke arah staf rumah sakit di Kabul, Afghanistan. Akibatnya, tiga warga Amerika Serikat meregang nyawa dalam serangan tersebut.

"Kami mengonfirmasi 3 orang yang meninggal adalah warga negara Amerika Serikat," kata kedutaan besar AS tanpa memberikan keterangan rinci seperti dilansir dari Reuters, Jumat (25/4/2014).

"Warga AS juga orang keempat yang terluka," timpal Menteri Kesehatan Afghanistan, Suriya Dalil.

"Mereka yang tewas termasuk seorang dokter, ayah dan anak yang mengunjungi rumah sakit," tutur Dalil.

Penembak terluka dalam insiden yang terjadi di Rumah Sakit CURE International. Sebuah rumah sakit yang dikelola sebuah badan amal AS.

Kini, pelaku telah ditahan polisi. Namun belum diketahui motif penembakan tersebut.

"Penyerang merupakan anggota kepolisian di distrik ini," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghan, Seddiq Sediqqi.

"Saat mereka berjalan keluar dari rumah sakit, penjaga keamanan menembaki mereka, menewaskan tiga orang dan melukai satu orang, " imbuhnya.

Penembakan itu terjadi di lapangan Rumah Sakit Cure yang yang khusus merawat kesehatan anak-anak dan ibu. RS ini dianggap salah satu rumah sakit terkemuka di negara itu, serta menjadi lembaga pelatihan.

"Ini adalah tindakan yang tidak manusiawi dan brutal, dan sayangnya akan berdampak pelayanan kesehatan kita," ungkap Dalil sedih.

Organisasi Cure mulai beroperasi rumah sakit pada tahun 2005, atas undangan pemerintah Afghanistan. Menurut situs RS itu, 27 dokter dan 64 perawat bekerja di sana.

Serangan itu terjadi hampir tiga minggu setelah fotografer media Associated Press berusia 48 tahun, Anja Niedringhaus tewas. Bersama dengan reporter Kathy Gannon, wanita berusia 60 tahun yang terluka saat duduk di bagian belakang mobil di bagian timur negara itu.

Serangan pada wartawan itu terjadi tak lama setelah wartawan Afghanistan dari kantor berita Agence France -Presse tewas bersama delapan orang lain, ketika orang bersenjata Taliban melepaskan tembakan di dalam sebuah hotel mewah di pusat kota Kabul.

Sebelumnya pada bulan Maret, seorang pria bersenjata menembak mati wartawan Swedia Nils Horner di luar sebuah restoran di Kabul.

Kabul memang tengah dilanda serangkaian serangan yang menargetkan warga asing tahun ini. 13 warga asing tewas pada bulan Januari, ketika seorang pembom bunuh diri Taliban dan orang-orang bersenjata menyerang sebuah restoran di kawasan diplomatik Kabul. Delapan warga Afghanistan juga menjadi korban dalam serangan itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini