Sukses

Gerhana 29 April 2014, Matahari Akan Berubah Jadi Ring of Fire

Liputan6.com, Greenbelt - Setelah gerhana bulan unik 15 April 2014, yang membuat satelit Bumi berwarna kemerahan mirip darah, giliran kita disapa gerhana matahari yang akan berlangsung pada 29 April 2014, termasuk sebagian wilayah Indonesia.

Yang akan terjadi Selasa depan bukan gerhana matahari total. Sebab, saat itu, Bulan berada dekat pada jarak terjauhnya dari Bumi, membuatnya terlalu kecil untuk menutupi bayangan Matahari.

Menghasilkan efek yang membuat Matahari akan tampak seperti cincin api atau 'ring of fire' -- sebuah 'anulus' yang mengelilingi cakra Bulan yang lebih gelap, di atas langit beberapa bagian terpencil di dunia.  

Sayangnya, kebanyakan orang tak akan melihat gerhana secara keseluruhan. Satu-satunya tempat di dunia di mana gerhana matahari cincin terlihat adalah area kecil lagi terpencil di Antartika. Namun, fase gerhana sebagian akan terlihat di sejumlah wilayah, termasuk Benua Australia.

Pemandangan terbaik akan dilihat dari negara bagian Tasmania. Dari Hobart, ibukota Tasmania, gerhana akan diawali saat Bulan menutupi sebagian kecil tepian Matahari pada pukul 15.51 waktu setempat atau pukul 12.51 WIB. Gerhana maksimum akan terjadi pada pukul 18.00 atau 14.00 WIB, kemudian Matahari akan tenggelam pada pukul 18.17 waktu setempat.

 


PERINGATAN: Jangan melihat langsung ke matahari selama gerhana dengan teleskop atau mata telanjang. Akibatnya bisa berbahaya, menyebabkan kerusakan mata. Para ilmuwan menggunakan filter atau penyaring khusus supaya aman saat melihat ke arah matahari saat gerhana.

Gerhana matahari parsial memiliki potensi terbesar menyebabkan kerusakan mata karena tidak pernah ada saat di mana Matahari benar-benar tertutup oleh Bulan.

Matahari itu sendiri tidak berbahaya selama gerhana. Bahaya berasal dari keinginan masyarakat untuk melihatnya, untuk menahan diri dari refleks alami yang mendorong kita melihat Sang Surya yang tak seperti biasanya.

Cara paling aman untuk melihat gerhana matahari adalah untuk memproyeksikan citranya atau menggunakan kaca mata tukang las khusus atau kamera lubang jarum.

Jangan mengambil risiko, melihat langsung gerhana menggunakan filter yang belum terbukti kemampuannya.  (Yus Ariyanto)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.