Sukses

FBI: `Predator Paedofil` Pernah Mengajar di JIS 10 Tahun

Liputan6.com, Washington DC - Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) tengah mencari korban pelecehan seksual oleh seorang guru predator paedofil asal negara tersebut bernama William James Vahey.

William saat ini sudah tiada. Ia bunuh diri Luverne, Minnesota, Amerika Serikat, Maret lalu, 2 hari setelah hakim federal di Houston mengatakan bahwa penyidik tengah mencari flashdisk milik guru tersebut yang diduga berisi foto-foto pelecehan seksual terhadap muridnya.

Dalam flashdisk lain yang sudah berhasil disita, FBI mendapatkan 90 foto korban yang dijepret pada sekitar 2008. Dan FBI saat ini tengah mencari tahu kemungkinan adanya tambahan korban dari negara lain.

Pada foto terlihat anak berusia sekitar 12 hingga 14 tahun sedang tertidur. Lokasi foto terlacak di tempat William pernah bertemu dengan murid-murid yang menjadi korban.

Agen Khusus FBI Houston FBI Shauna Dunlap mengatakan, "Ini merupakan kasus dugaan tindakan predator yang paling besar." Demikian yang Liputan6.com kutip dari media Amerika Serikat, CNN.

FBI menduga ada ribuan murid yang menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan William. "Kami sedang fokus menyelidiki bahwa dia melakukan hal tersebut ke murid lain sebelum tahun 2008. Saya tidak pernah melihat kasus lain seperti ini (parahnya)."

William mulai mengajar di sekolah swasta internasional Tehran American School di Iran pada 1972. Ia juga pernah mengajar di Jakarta International School, Jakarta, Indonesia pada 1992-2002. Berikut data sekolah yang pernah mempekerjakan William James Vahey, yang dimuat CNN.

-- American Nicaraguan School di Managua, Nikaragua (2013-2014)

-- Southbank International School di London, Inggris (2009-2013)

-- Escuela Campo Alegre di Caracas, Venezuela (2002-2009)

-- Jakarta International School di Jakarta, Indonesia (1992-2002)

-- Saudi Aramco Schools di Dhahran, Saudi Arabia (1980-1992)

-- American Community School di Athens, Yunani (1978-1980)

-- Passargad School di Ahwaz, Iran (1976-1978)

-- American School of Madrid, Spanyol (1975-1976)

-- American Community School of Beirut di Lebanon (1973-1975)

-- Tehran American School di Iran (1972-1973)

Berdasarkan laporan televisi lokal Houson, KPRC, kasus pelecehan seksual terhadap anak yang dilakukan William mulai terendus polisi sejak ia memecat pembantunya yang mencuri barang-barang pribadi milikinya. Termasuk flash disk yang berisi foto pelecehan seksual terhadap murid.

William kemudian ditangkap. Kepada FBI, guru tersebut mengaku telah melakukan kekerasan dan pelecehan seksual terhadap murid hampir sepanjang hidupnya. Ia juga mengaku memberi obat tidur sebelum melakukan perbuatannya.

"Dia punya rumah di London dan di Pulau Hilton Head, Carolina Selatan. Dia pernah bekerja di sekolah swasta di 9 negara, mengajar berbagai mata pelajaran dan ekstrakurikuler basket khusus laki-laki. Ia juga rutin berkumpul dengan para siswi di lapangan pada malam hari," demikian pernyataan FBI.

FBI pun meminta kepada siapa saja yang mengetahui tentang William atau mungkin pernah menjadi korbannya, silahkan melapor ke HOvictimassistance@ic.fbi.gov atau dapat menghubungi kantor FBI atau Kedutaan Besar Amerika Serikat terdekat.

Asusila di JIS

JIS saat ini sedang digemparkan oleh kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh 2 petugas kebersihan terhadap seorang murid TK. Polisi telah menetapkan 2 pria sebagai tersangka. Mereka masing-masing bernama Agun dan Frizkiawan.

Satu orang lainnya yang diduga terlibat adalah wanita bernama Afriska. Untuk saat ini, perempuan yang menjadi petugas kebersihan itu berstatus sebagai saksi untuk Agun dan Frizkiawan.

Kapolri Jenderal Polisi Sutarman mengatakan, pihaknya hingga kini masih terus menyelidiki adanya peran pihak lain, termasuk Afriska. Polisi tengah menelusuri apakah benar Afriska terlibat atau tidak.

"Sudah proses 2 tersangka, yang orang ketiga masih proses apakah dia ikut melakukan. Sedang kita lakukan pembuktian secara ilmiah apakah dia terlibat atau tidak," ujar Sutarman di Istana Negara, Jakarta, 22 April.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menutup TKI JIS. Meski demikian, untuk sementara, siswa tetap diizinkan belajar hingga tahun ajaran 2013/2014 berakhir.

"Prinsip penutupan mengikuti prosedur penutupan RSBI jadi dibiarkan dulu sampai tahun ajaran ini selesai, kan kalau ditutup seperti memutus benang itu kami tidak begitu," kata juru bicara Kemdikbud Ibnu Hamad, 22 April. (Elin Yunita Kristanti)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini