Sukses

Pemanjat Tebing di Australia Terjepit di Antara 2 Dinding Batu

Seorang pendaki gunung terjebak di antara 2 dinding batu, ketika mencoba tantangan yang dikenal dengan sebutan 'The Squeeze Test'.

Liputan6.com, Australia - Gara-gara mencoba tantangan yang dikenal dengan sebutan 'The Squeeze Test', seorang pemanjat tebing terjebak di antara 2 dinding batu di Gunung Arapiles, sebuah gunung di barat Australia.

Petugas jaga State Emergency Service (SES), Kendra Clegg, mengatakan pria itu adalah pendaki berpengalaman yang sedang berada di Gunung Arapiles bersama teman-temannya.

Seperti dilansir dari News.com.au, Selasa (22/4/2014), pinggul pria 24 tahun itu terjepit ketika jatuh di ruang sempit antara dua batu itu. Layanan darurat pun dipanggil sekitar pukul 22.00 malam waktu setempat.

Selama proses pembebasan, pria yang tak disebutkan identitasnya itu diberikan obat-obatan agar tetap terjaga dan tak merasa sakit. Pemanas juga ditempatkan di dekatnya untuk membuatnya tetap hangat.

Para kru penyelamat takut pria itu menderita suatu kondisi yang mengancam jiwa, yang dikenal dengan sebutan crush syndrome. Orang yang menderitanya akan menyebabkan amputasi bagian tubuh.

Crush syndrome adalah keadaan klinis yang disebabkan kerusakan otot, yang jika tidak ditangani akan menyebabkan kegagalan ginjal. Kondisi ini terjadi akibat cedera atau trauma otot rangka. Keadaan ini disebabkan oleh gangguan otot, iskemia, dan pelepasan mioglobin.

Pelepasan mioglobin bisa memicu pengeluaran radikal bebas yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah di ginjal, penyumbatan, dan menghambat filtrasi di ginjal.

Lebih dari 30 personel bekerja di tengah cuaca basah dan berangin sepanjang malam itu. Mereka berhasil membebaskan pria itu sekitar pukul 08.00. Atau dengan kata lain, mereka berjuang membebaskan pria itu sekitar 10 jam.

"Kru telah bekerja sepanjang malam dan dalam kondisi hujan, sehingga kondisinya sangat sulit," kata petugas jaga SES, Kendra Clegg.

Setelah bebas, pemanjat tebing tersebut itu langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Sebab ia menderita hipotermia meski tak menderita luka parah. (Yus Ariyanto)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini