Sukses

Bawa Roti Buaya, Penduduk Jakarta Tagih Janji Jokowi

Puluhan warga DKI Jakarta yang tergabung dalam Aliansi Penduduk Jakarta (APJ) berunjuk rasa di depan Balaikota DKI.

Liputan6.com, Jakarta- Puluhan warga DKI Jakarta yang tergabung dalam Aliansi Penduduk Jakarta (APJ) berunjuk rasa di depan Balaikota DKI. Mereka bermaksud mengingatkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) agar tak melupakan janji-janji kepada warga DKI, terkait pencapresannya.

Dalam demonstrasi yang mereka namakan 'Aksi Damai Melawan Lupa Jokowi Gubernur 2012-2017' ini, pengunjuk rasa membawa roti buaya yang dipegang oleh perempuan berpakaian pengantin Betawi.

"Roti buaya lambang kesetiaan dalam budaya Betawi. Kita bawa roti ini supaya mudah-mudahan Pak Jokowi berprinsip kayak roti buaya," seru salah seorang orator demo di atas mobil komando, Senin (21/4/2014).

Orator juga menyerukan agar Jokowi keluar dari ruang kerjanya menemui mereka dan memakan roti buaya bersama-sama untuk menunjukkan Jokowi akan tetap setia kepada warga Jakarta.

Tak hanya roti buaya, pengunjuk rasa juga membawa spanduk yang bertuliskan pantun untuk Jokowi. Pantun itu berbunyi 'Daun jati, buah kedondong. Tepati janji dong!'. Di bagian kanan spanduk, tampak gambar wajah Jokowi berbentuk sketsa namun dengan hidung panjang layaknya tokoh kartun Pinokio.

"Kalau Pinokio bohong kan hidungnya panjang. Harapan penduduk DKI yang sudah menerima Jokowi jadi Gubernur untuk bisa menepati janjinya dan tidak tergiur jabatan lain," jelas sang pengunjuk rasa.

Adapun rangkuman janji-janji Jokowi ketika menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta yang dinilai APJ belum dipenuhi hingga kini, yaitu:

1. Akan memimpin Jakarta selama 5 tahun. Tidak menjadi kutu loncat dengan mengikuti pemilu 2014.
2. Menambah 1.000 unit bus Transjakarta serta memperbanyak koridor. Realisasinya hanya dapat anggaran 700 bus yang sebagiannya karatan. Anggarannya pun Rp 1,5 triliun sangat beraroma korupsi.
3. Tidak memakai voorijder untuk merasakan kemacetan, ternyata Jokowi masih memakai voorijder.
4. Mengatakan banjir tak sulit. Ternyata baru setahun menjabat malah besar 2 kali belum bisa diatasi Jokowi. Malah membuang uang Rp 28 miliar menggarami udara.
5. Berjanji membenahi birokrasi bersih dan profesional, justru melaksanakan lelang jabatan yang melanggar kaidah profesionalitas.

(Yus Ariyanto)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini