Sukses

Kantor Diserang, Polsek Biau Pindah ke Polres Buol

Saat ini kondisi di Buol mulai kondusif, konsentrasi massa sudah berkurang. Tapi polisi belum bisa memastikan siapa provokator serangan.

Liputan6.com, Palu - Pasca diserang warga, Polsek Biau, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, terpaksa memindahkan aktivitas ke Polres Buol, Ahad (20/4/2014).

"Kantor rusak parah pasca diserang warga, otomatis tidak ada aktivitas seperti hari-hari biasa," kata Kapolres Buol, AKBP Ferdinan Pasule kepada Liputan6.com saat dihubungi dari Palu.

Alasan itulah mengapa polsek Biau dipindahkan. Menurut Ferdinan, saat ini kantor Polsek Buol telah dipasangi police line dengan pengamanan ketat 100 personel Polres Buol dibantu 50 personel BKO Brimob Polda Sulawesing Tengah.

"Sejumlah personel harus tetap bersiaga di depan Polsek untuk mengantisipasi adanya serangan yang tidak diduga dari warga," ungkapnya.

Akibat serangan itu juga, keluarga anggota Polsek Biau yang tinggal di asrama Polsek Biau masih mengungsi di tempat aman. "Mereka bisa kembali kalau sudah benar-benar kondusif. Untuk saat ini belum bisa," tandas Ferdinan.

Saat ini kondisi di Buol mulai kondusif, konsentrasi massa sudah berkurang. Kendati demikian, Ferdinan belum bisa memastikan apakah serangan itu dipicu provokator. "Itu perlu penyidikan lebih lanjut," ujar Ferdinan.

Kantor Polsek Biau rusak parah setelah diamuk massa yang terlibat bentrok dengan Polisi, Sabtu 19 April 2014 sekitar pukul 17.45 WITA. Selain merusak kantor Polsek Biau, massa juga membakar sejumlah kendaraan milik Polisi.

Bentrokan bermula dari pertandingan sepakbola Divisi I Liga Indonesia antara Persatuan Sepak Bola Buol (Persbul) dan Persatuan Sepak Bola Bayuwangi (Persiwangi) di kandang Persbul di Buol, Sabtu petang.

Dalam pertandingan itu, Persbul kalah dengan skor 1-2. Atas kekalahan itu, suporter Persbul yang tidak lain adalah warga Buol, tidak menerima hingga akhirnya ribut dan berujung bentrok dengan polisi yang sedang mengamankan pertandingan. (Yus Ariyanto)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini