Sukses

2 Warga Terluka dalam Bentrokan Massa dan Polisi di Buol

Bentrok antara massa dan polisi di Buol, Sulteng, mengakibatkan 2 orang terluka akibat lemparan batu.

Liputan6.com, Palu - Bupati Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, Amiruddin Rauf membantah adanya warga yang terkena tembakan dalam bentrok warga dan polisi di Buol, Sabtu (19/4/2014) sekitar pukul 17.45 Wita.

Ia memastikan memang ada korban, namun bukan korban jiwa melainkan korban luka akibat terkena lemparan batu.

"Korban tembakan tidak benar adanya. Yang ada hanya terkena lemparan batu," aku Amiruddin kepada Liputan6.com, Sabtu malam.

Informasi yang dihimpun, ada 2 warga yang terkena lemparan batu pascabentrokan warga dan polisi pecah. Masing-masing bernama Sahamin A Daud (37) dan Dandi (14).

"2 Warga itu sudah dilarikan ke rumah sakit untuk menerima perawatan medis. Luka yang mereka alami dari lemparan itu juga tidak parah," tegas Amiruddin.

Sementara itu, Kapolres Buol AKBP Ferdinan Pasule menambahkan, saat ini di TKP belum pulih dan masih ada konsentrasi massa di lokasi bentrokan. Dia juga mengatakan warga sempat dipukul mundur dari Markas Polsek Biau.

"Anggota buang tembakan peringatan menggunakan peluru karet. Massa sudah mundur, namun belum bubar," ujar Ferdinan.

Dia menjelaskan, peristiwa ini bermula dari pertandingan sepakbola Divisi II Liga Indonesia antara Persatuan Sepak Bola Buol (Persbul) dan Persatuan Sepak Bola Bayuwangi (Persiwangi) di kandang Persbul di Buol, petang tadi.

Dalam pertandingan ini, lanjut dia, Persbul kalah dengan skor 1-2. Atas kekalahan kandang itu, suporter Persbul yang tidak lain adalah warga Buol tidak menerima hingga akhirnya ribut dan berujung bentrok dengan polisi yang memberikan pengamanan dalam pertandingan.

"Tepat selesai pertandingan, warga terlibat bentrok dengan kami," ungkapnya.

Terkait kabar salah satu warga yang terkena tembakan, Ferdinan membantah. Ia mengaku itu hanya isu yang beredar. "Tidak ada yang terkena tembakan, saya di TKP dan yang ada hanya saya yang kena lemparan batu di kepala dan di pundak," tegasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.