Kupu-kupu Malam Surabaya

Liputan6.com, Surabaya - Lokalisasi prostitusi di Kota Surabaya, Jawa Timur, seperti Dolly dan Jarak telah menjadi tempat sebagian kalangan untuk berburu cinta semalam. Lambat laun, bisnis esek-esek ini terus bergerak dinamis.

Bahkan, dalam perkembangannya membuktikan tempat ini bukan lagi sekadar lokalisasi prostitusi, tapi sudah merembet dan melewati batas hingga masuk ke permukiman warga.

Pengaruh buruk pun makin mengancam warga yang hidup di sekitar lokalisasi ini. Terlebih bagi anak-anak yang bisa saja menjadi korbannya dan pada akhirnya membuat mental anak terganggu.

Tak hanya memberikan nilai negatif bagi warga sekitar lokalisasi, aktivitas prostitusi faktanya juga telah merenggut hak-hak para kupu kupu malam.

Dari penelusuran Tim SIGI Investigasi, didapat fakta bahwa waktu istirahat siang yang seharusnya menjadi hak mereka, masih saja dimanfaatkan oleh sang mucikari untuk mengeruk keuntungan lebih dengan mempromosikan kepada pria pria hidung belang.

Tak hanya itu, sebagian besar pekerja seks ini pun seolah terpenjara dan tak mampu keluar dari dunia hitam. Sebabnya, mereka terjerat lilitan utang yang sengaja diberikan pemilik wisma hingga puluhan juta rupiah.

Dari fakta-fakta yang muncul, pemerintah Kota Surabaya pun geram dan berencana menutupnya di tahun ini. Semangat adanya penghapusan prostitusi ini muncul berkat keberhasilan pemerintah Kota Surabaya menutup beberapa lokalisasi prostitusi seperti Dupak, Tambak Asri, Klakah Rejo, dan Sememi.

Lalu pertanyaannya, seberapa berhasil dan efektifkah langkah penutupan lokalisasi ini? Bagaimana pula nasib para pekerja seks yang lokalisasinya ditertibkan?

Simak selengkapnya dalam SIGI Investigasi edisi Kupu-kupu Malam Surabaya episode 2 malam ini pukul 01:00 WIB hanya di SCTV.