Sukses

Duka Pemimpin Dunia atas Wafatnya Penulis Gabriel Garcia Marquez

Kepergian sang maestro, tentu membuat khalayak berduka. Tak hanya dunia sastra, tapi juga selebriti dan pemimpin politik.

Liputan6.com, Mexico City - Penulis ternama asal Kolombia Gabriel Garcia Marquez meninggal dunia. Ia menghembuskan nafas terakhir pada Kamis 17 April 2014, di usia 87 tahun. Penulis One Hundred Days of Solitude dan pemenang Hadiah Nobel 1982 meninggal di Mexico City, Mexico.

Dilansir Starpulse, Jumat (18/4/2014), kepergian sang maestro tentu membuat khalayak berduka. Tak hanya dunia sastra, tapi juga selebriti dan pemimpin politik. Salah satunya adalah Presiden AS Barack Obama dan pendahulunya, Bill Clinton. Mereka pun bergabung bersama guna memberikan penghormatan terakhir kepada Marquez.

"Dengan meninggalnya Gabriel Garcia Marquez, dunia telah kehilangan salah satu penulis terbesar yang visioner (orang yang memiliki khayalan atau wawasan maju) --dan salah satu favorit saya dari waktu saya masih muda... saya turut berduka kepada keluarga dan teman-temannya. Saya berharap ada penghiburan di dunia nyata, bahwa karya Gabo akan hidup di generasi yang akan datang," kata Obama.

Sementara Clinton menyebut Marquez sebagai pahlawan sastra. "Dari waktu saya membaca One Hundred Days of Solitude lebih dari 40 tahun yang lalu, saya selalu kagum dengan imajinasi unik, kejernihan pikiran, dan kejujuran emosional... saya merasa terhormat untuk menjadi temannya, dan untuk mengetahui hati yang besar dan pikiran yang cemerlang miliknya selama lebih dari 20 tahun," ungkap Clinton.

Marquez yang lahir 6 Maret 1928 adalah seorang novelis, jurnalis, penerbit, dan aktivis politik Kolombia. Ia dilahirkan di kota Aracataca, namun sebagian besar hidupnya dihabiskan di Meksiko dan Eropa.

Mendiang dipandang sebagai tokoh utama dari gaya sastra yang dikenal sebagai realisme magis. Ia memulai karier sebagai wartawan untuk harian El Espectador. Kemudian, ia bekerja sebagai koresponden asing di Roma, Paris, Barcelona, Caracas, dan New York City.

Karya besarnya yang pertama adalah Relato de un náufrago atau Kisah tentang Seorang Pelaut yang Karam yang ditulisnya sebagai cerita bersambung di surat kabar pada 1955. Buku ini menceritakan kisah sebuah kapal karam dengan mengungkapkan kenyataan bahwa kehadiran barang-barang gelap di sebuah kapal Angkatan Laut Kolombia, yang membuat kapal itu kelebihan muatan, telah ikut menyebabkan karamnya.

Hal ini menimbulkan kontroversi publik, karena cerita itu membantah laporan resmi mengenai kejadian sekitar kecelakaan itu, yang mempersalahkan badai dan memuji para  pelaut yang selamat.

Novelnya yang palinng terkenal, One Hundred Days of Solitude atau Seratus Tahun Kesunyian (Cien años de soledad)  terbit pada 1967. Buku ini telah terjual lebih dari 10 juta eksemplar. Novel ini mengisahkan kehidupan sebuah desa Amerika Selatan yang terasing di mana kejadian-kejadian aneh digambarkan sebagai hal-hal yang biasa. Cerita ini mengandung kenyataan yang magis. Namun, lebih dari itu, juga merupakan sebuah refleksi filsafati tentang hakikat waktu dan keterasingan.

Berikut ungkapan duka dari beberapa tokoh lainnya:

"Seribu tahun kesepian dan kesedihan atas kematian terbesar Kolombia sepanjang masa! " - Presiden Kolombia Juan Manuel Santos.

" Dengan meinnggalnya Gabriel Garcia Marquez , dunia kehilangan salah satu penulis terbesar yang visioner - dan salah satu favorit saya dari waktu saya masih muda...saya menawarkan pikiran saya kepada keluarga dan teman-temannya, yang saya berharap mencari penghiburan dalam fakta bahwa karya Gabo akan hidup untuk generasi yang akan datang." - Presiden AS Barack Obama .

" Seorang pria hebat telah meninggal, salah satu yang karya-karyanya memberikan literatur bahasa kita mencapai besar dan prestise," penulis Peru Mario Vargas Llosa.

" Saya berutang atas motivasi dan kebebasan untuk terjun ke sastra. Dalam buku-bukunya, saya menemukan keluarga saya sendiri, negara saya, orang-orang yang saya kenal sepanjang hidup saya, warna, ritme , dan kelimpahan benua saya. " - Penulis Chile, Isabel Allende

" Kita benar-benar harus kembali ke Dickens untuk menemukan penulis sastra kualitas tertinggi yang memimpin kekuatan yang luar biasa seperti di atas seluruh populasi . " - Novelis Inggris Ian McEwan.

" Atas nama Mexico, saya mengungkapkan kesedihan atas kematian salah satu penulis terbesar di zaman kita, Gabriel Garcia Marquez " - Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto.

" Dari waktu saya membaca Seratus Tahun Kesunyian lebih dari 40 tahun yang lalu, saya selalu kagum dengan imajinasi unik, kejernihan pikiran, dan kejujuran emosional...Saya merasa terhormat menjadi temannya dan untuk mengetahui hatinya besar dan pikiran yang cemerlang selama lebih dari 20 tahun. " - mantan Presiden AS Bill Clinton .

" Karakter yang uniknya dan riang bergaya Amerika Latin akan tetap berada di dalam hati dan kenangan jutaan pembacanya." - Presiden Brasil Dilma Rousseff

" Gabo telah meninggalkan kita dan kita akan memiliki tahun-tahun kesendirian. Tapi karya-karyanya dan cintanya kepada ibu pertiwi tetap ada. Perpisahan sampai ada kemenangan, untuk Gabo." - Presiden Ekuador Rafael Correa.

(Yus Ariyanto)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.