Sukses

Keluarga Korban MH370: Malaysia, Apa yang Ingin Kalian Tutupi?

Sudah habis kesabaran pihak keluarga korban Malaysia Airlines MH370. "Kalian penipu, kalian menipu kami lagi!"

Liputan6.com, Beijing Di tengah pencarian yang tak kunjung membuahkan hasil, pemberitaan tentang pesawat Malaysia Airlines MH370 makin berkurang di media. Namun keluarga dan kerabat korban tak pernah lupa, ada 239 orang di dalam Boeing 777-200 ER yang belum diketahui nasibnya: orang-orang yang mereka cintai.

Kesabaran keluarga sudah habis. Seorang pria bahkan meluapkan kemarahannya saat diberi penjelasan terakhir soal perkembangan pencarian MH370 di Beijing, Rabu kemarin.

"Kalian penipu, kalian menipu kami lagi!" teriak seorang pria China, seperti Liputan6.com kutip dari CNN, Kamis (17/4/2014).

Ia tak sedirian. Keluarga para penumpang juga berteriak penuh emosi. "Kami minta tim ahli mereka untuk datang ke Beijing, melakukan tatap muka, berkomunikasi, dan memenuhi komitmen mereka," kata Jin Hui, juru bicara sejumlah keluarga korban. "Kami menuntut kebenaran! Apa yang sebenarnya yang kalian ingin tutupi?"

Keluarga korban punya 26 tanda tanya. Mereka ingin jawabannya segera. Daftar pertanyaan tersebut diposting di situs sosial media serupa Twitter, Weibo. Di antaranya, mereka ingin bukti-bukti soal raibnya MH370 disampaikan --  termasuk catatan penerbangan dan rekaman kontrol lalu lintas udara pada tanggal 8 Maret, saat kapal terbang itu lenyap.

Sebagian besar penumpang MH370 adalah warga China. Keluarga dan kerabat korban merasa sangat kecewa dengan pihak Malaysia dan maskapai.

Menanggapi tuntutan keluarga penumpang ditanggapi John Goglia, mantan anggota Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS. Ia mengatakan, catatan penerbangan biasanya melekat dalam pesawat. Kalaupun ada, para penyelidik tak mungkin membukanya. Permintaan agar pihak keluarga mendapat akses nomor telepon investigator juga tak mungkin dipenuhi.

Namun, dia menambahkan, untuk 24 permintaan lain masuk akal untuk dipenuhi. "Tak ada kondisi yang dirahasiakan soal itu (24 pertanyaan). Jadi, pihak keluarga bisa mendapatkan akses."

Banyak dari 26 pertanyaan fokus pada masalah teknis. Sementara, 7 di antaranya soal protokol penanganan maskapai negeri jiran jika sebuah pesawat hilang. Salah satu pertanyaan adalah, "Apa yang dilakukan Malaysia Airlines saat pesawat hilang?"

Keluarga juga mempertanyakan apakah tim SAR mendapatkan hasil dari lokasi pencarian. Dan apakah pemerintah Malaysia bisa merinci apa saja hak-hak dari keluarga korban, "Untuk mengetahui fakta dari kasus tersebut dan rincian insiden tersebut".

Sementara, pihak Malaysia Airlines mengatakan pihaknya berbagi semua informasi yang dimilikinya dengan pihak yang berwenang.

Pihak Pemerintah Malaysia mengaku memahami kondisi sulit yang dihadapi keluarga korban. "Kami memahami bahwa keluarga korban ingin mendapatkan bukti fisik sebelum bisa menerima bahwa MH370 berakhir di Samudera Hindia," kata Pelaksana Tugas Menteri Transportasi Malaysia, Hishammuddin Hussein.

Pencarian Maksimal

Perkembangan terakhir dari lokasi pencarian memang tak menggembirakan pihak keluarga. Letak persis MH370 berbaring di dasar samudera belum diketahui.

Bluefin-21, drone yang dikirim melacak jejak MH370 muncul kembali ke permukaan pada Kamis pagi setelah menyelesaikan misi penuh. Instrumen tersebut telah menyisir  total 90 kilometer persegi wilayah laut di kedalaman 4.500 meter.

Tim operator kini sedang berusaha meningkatkan daya jelajahnya hingga 5.000 meter di bawah laut.  Di lokasi yang diperkirakan telah menghasilkan petunjuk yang paling menjanjikan -- di mana ping yang diyakini buatan manusia terdeteksi.

Sampel minyak yang diambil dari permukaan perairan tersebut kini dikirim di laboratorium untuk dianalisis -- untuk menentukan apakah berasal dari pesawat atau kapal laut.

Komandan kapal Inggris HMS Echo, Phillip Newell, mengatakan pencarian pesawat Malaysia Airlines 370 adalah operasi yang paling menantang. Misteri yang belum bisa dipecahkan, meski seluruh kemampuan teknologi saat ini telah dikerahkan. (Yus Ariyanto)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini