Sukses

Penjual Bocoran Soal Ujian Nasional di Jateng Ditangkap Polisi

Petugas Kepolisian Resort (Polres) Karanganyar menangkap penjual kunci jawaban soal Ujian Nasional (UN) tingkat SMA.

Liputan6.com, Karanganyar - Petugas Kepolisian Resort (Polres) Karanganyar menangkap penjual kunci jawaban soal Ujian Nasional (UN) tingkat SMA. Dari penangkapan itu, polisi berhasil mengamankan barang bukti uang hasil transaksi penjualan kunci jawaban soal UN senilai Rp 12.000.000.

Dalam acara gelar perkara di Mapolres Karanganyar, polisi menunjukkan sejumlah barang bukti hasil penangkapan pelaku penjual jawaban soal UN. Di antaranya 8 bundel kunci jawaban soal UN mata pelajaran matematika, kimia, dan sosiologi. Selain itu barang bukti uang senilai Rp 12.000.000 serta handphone sebagai alat komunikasi transaksi 5 buah.

Wakil Kepala Polres Karanganyar Kompol Sarini mengatakan, penangkapan penjual bocoran soal UN berawal informasi dari masyarakat terkait adanya kebocoran soal UN tingkat SMA. Selanjutnya, polisi melakukan penyelidikan terkait informasi tersebut.

"Penyelidikan petugas dari intelkam dan reskrim Polres Karanganyar melakukan penyedilikan soal bocornya kunci jawaban UN di sekitar lingkungan salah satu SMA Negeri di Karanganyar," kata Sarini di Mapolres Karanganyar, Rabu (16/4/2014).

Dari hasil penyelidikan itu, petugas mengamankan 2 siswa dari salah satu sekolah negeri tersebut dengan inisial AMZ dan GC. "Dari hasil pemeriksaan itu kemudian dari handphone kedua orang itu diperoleh keterangan adaya traksansi jual beli kunci jawaban soal UN tahun 2014," jelas dia.

Sarini menjelaskan, dari pemeriksaan handphone tersebut, ada pesan masuk dari seseorang bernisial MRP yang mengajak bertemu di dekat SMA Negeri itu untuk memberikan kunci jawaban soal ujian untuk jam ke-2, yaitu mata pelajaran sosiologi dan kimia. "Setelah ada informasi rencana pertemuan itu, kemudian petugas polisi melakukan penangkapan kepada MRP dan satu orang lainnya berinisial GM," ucap dia.

Berdasarkan keterangan dari 2 pelaku yang ditangkap itu, harga kunci jawaban soal UN dijual dengan harga Rp 7.000.000. "Pembayaran dilakukan secara bertahap, yaitu membayar Rp 3.500.000 satu pekan sebelum ujian dan sisanya dibayar setelah selesai ujian," sebut Sarini.

Kemudian, dia mengungkapkan setelah dilakukan pengembangan dari hasil pemerikaan 2 pelaku ditemukan adanya anggota jaringan lainnya berinisial JS.

"Saat melakukan pemeriksaan kepada JS diperoleh keterangan bahwa dalam kelompoknya terdiri dari 5 orang yaitu JS, MRP, GM dan dua anggota lainnya yang berhasil melarikan diri. Yang berhasil lari adalah inisial DG dan WK," paparnya,

Menurut Kompol Sarini, kelompok tersebut memperoleh 6 kunci jawaban soal UN dengan membayar Rp 6 juta. Mereka mendapatkan soal itu dari seorang oknum guru honorer dari SMA swasta di Kabupaten Boyolali. "Kunci jawaban soal UN itu dijual tidak hanya di Karanganyar, namun juga meliputi Kabupaten Boyolali, Sragen, Kota Solo," sebutnya.

Kemudian, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap guru honorer itu, mendapatkan kunci jawaban soal ujian dari seseorang berinisial YS. "YS itu merupakan kepala sekolah SMA swasta di Kabupaten Boyolali. Saat ini YS masih dalam pencarian," aku Sarini.

Saat ini, keempat pelaku telah diamankan di Mapolres Karanganyar. Atas kasus tersebut para pelaku dijerat Pasal 322 KUHP tentang membuka rahasia umum. (Raden Trimutia Hatta)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini