Sukses

Peringatan Bom Boston Mencekam, Pria Misterius Taruh Tas Hitam

Pria bertelanjang kaki mengenakan penutup kepala hitam berteriak "Boston Strong!". Pria tak dikenal itu lalu berlari.

Liputan6.com, Boston - Warga Boston ramai-ramai menuju lokasi lari maraton maut, yang sempat terjadi ledakan bom panci setahun yang lalu, 15 April 2013. Namun peringatan kali ini diwarnai aksi mencekam, sebab ada tas mencurigakan di lokasi tersebut. Seperti media penyimpan bom yang digunakan Tsarnaev bersaudara ketika itu.

Seperti dilansir dari Breaking News New York Daily News, Rabu (16/4/2014), daerah di sekitar garis finis lari maraton Boston pun disterilkan. Para pengunjung pun telah dievakuasi, guna penyelidikan polisi terkait 2 ransel mencurigakan di bagian kiri di Boylston Street.

WBZ - TV melaporkan, Rabu 15 April 2014 sekitar pukul 19.00 waktu setempat, seorang pria misterius dalam keadaan bertelanjang kaki dan mengenakan penutup kepala hitam dilaporkan berteriak "Boston Strong!". Pria tak dikenal itu lalu berlari dan meninggalkan salah satu ranselnya di garis finis dekat Boylston dan Dartmouth.

Pria itu berhasil ditahan petugas, dan polisi telah memerintahkan media dan para pengunjung untuk menjauh dari daerah tersebut. Sebab mereka akan menyelidiki ransel hitam besar itu.

Polisi mengkonfirmasi setelah pukul 19.30 waktu setempat, bahwa departemen terkait sedang menyelidiki 2 ransel milik pria tak dikenal itu. Tim penjinak bom juga telah ditempatkan di lokasi kejadian.

2 bom panci bertekanan tinggi yang disimpan di ransel, diletakkan dekat garis finish lomba maraton Boston pada 15 April 2013. Bom itu meledakkan sekitar pukul 14.49, menewaskan 3 orang dan melukai lebih dari 260 orang. Membuat arena lomba maraton Boston kacau balau.

Peringatan setahun tragedi bom Boston itu dipimpin Wakil Presiden Joe Biden dan pejabat setempat. Mereka memberikan penghormatan kepara korban tewas dan memuji kekuatan para korban selamat dan warga kota Boston.

Setahun yang lalu

Suasana sorak sorai kemenangan para pelari maraton di garis finis, mendadak mencekam. Teriakan bahagia para pelari dan penonton berubah menjadi tangisan histeris. Mereka dihantam 2 bom berkekuatan tinggi, Senin 15 April 2013, sekitar pukul 14.50 waktu setempat.

2 bom panci bertekanan tinggi yang disimpan di ransel, diletakkan dekat garis finish lomba maraton Boston pada 15 April 2013. Bom itu meledakkan sekitar pukul 14.49, menewaskan 3 orang dan melukai lebih dari 260 orang. Membuat arena lomba maraton Boston kacau balau.

Peringatan setahun tragedi bom Boston itu dipimpin Wakil Presiden Joe Biden dan pejabat setempat. Mereka memberikan penghormatan kepara korban tewas dan memuji kekuatan para korban selamat dan warga kota Boston.

Bom pertama terjadi di sebelah utara Jalan Boylston, Boston, Amerika Serikat, 3 jam setelah pemenang lomba dari 27.000 peserta maraton itu mencapai finis. Ledakan kedua terjadi di seberang Hotel Lenox, sekitar 10 detik kemudian.

Suasana Kota Boston seketika seperti medan perang. Potongan kaki dan darah-darah berceceran. Warga setempat masih panik adanya bom susulan.

Sebab tak lama setelah 2 bom menghantam, bom ketiga meledak di Perpustakaan John F Kennedy di kawasan Columbia Point, Boston. Tak ada korban jiwa dalam ledakan di tempat kumpulan buku-buku itu.

Selain suasana lokasi ledakan menjadi runyam, sinyal telepon selular (ponsel) di Boston untuk sementara diacak. Ponsel tak dapat digunakan untuk berkomunikasi.

Hal ini untuk mengantisipasi adanya ledakan susulan, karena bom bisa saja diledakkan dari jarak jauh melalui ponsel. Keamanan tempat-tempat umum di Boston pun diperketat. Mulai dari stasiun kereta, pasar swalayan, sekolah, dan universitas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini