Sukses

Banjir Bandang Rusak 3 Jembatan Garut, Murid-Pekerja Bolos

Tiga jembatan gantung rusak akibat diterjang banjir bandang Sungai Cikandang, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat, 14 April.

Liputan6.com, Garut - Tiga jembatan gantung rusak akibat diterjang banjir bandang Sungai Cikandang, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin 14 April 2014. Ratusan siswa Sekolah Dasar (SD) Pakenjeng pun tidak dapat bersekolah pada hari Selasa, karena jembatan gantung untuk menyeberang sungai ambruk.

"Ada tiga jembatan yang rusak akibat banjir bandang Senin," kata tokoh masyarakat Kecamatan Pakenjeng Ade Manadin, Selasa (15/4/2014).

Ade menuturkan, 3 jembatan rusak yakni jembatan Bolang, jembatan Pokor, dan jembatan Cikoneng yang merupakan akses jalan bagi masyarakat menghubungkan Desa Tegalgede dan Desa Tanjung Jaya.
     
lanjut Ade, ketiga jembatan itu memiliki fungsi yang berbeda. Warga biasa menggunakan jembatan Bolang dan Cikoneng untuk akses menuju areal pertanian, dan jembatan Pokor untuk akses menuju tempat Sekolah tingkat SD dan SMP.

"Jembatan itu sangat dibutuhkan untuk akses jalan warga untuk pergi ke kebun atau bertani dan untuk anak-anak pergi ke sekolah," urai Ade.

"Ada ratusan siswa di SD Kecamatan Pakenjeng tidak bisa ke sekolah karena jembatan untuk menyeberang sungai di Desa Tanjungmulya terputus saat banjir bandang kemarin (Senin)," beber Kepala Desa Tanjungmulya Yusep Kirman.

Jembatan sepanjang 35 meter itu, ungkap Yusep, jalan yang cukup dekat untuk berangkat atau pulang sekolah, sedangkan jalur alternatif lain jarak tempuhnya jauh.

"Anak-anak banyak menggunakan jembatan ini karena jarak dari rumah ke sekolah lebih dekat, diibandingkan lewat jalan lain jaraknya jauh," jelas Yusep.

Yusep menyebutkan, siswa SD yang bolos sekolah itu tinggal di Kampung Saradan dan Porehek. Jumlahnya 140 orang.

Selain siswa, sambung Yusep, para orang tua yang bekerja di perkebunan PT Condong juga tidak masuk kerja akibat jembatan yang membentang Sungai Cikandang terputus.

"Selain siswa ada juga karyawan PT Condong tidak masuk kerja karena tidak bisa menyeberang sungai," katanya.
 
Menurut Ade, jembatan tersebut sudah tidak dapat dilalui. Warga pun harus memutar arah untuk menyeberang sungai yang jarak tempuhnya cukup jauh.

"Jembatan itu sudah tidak bisa dilalui, kami harap pemerintah dapat segera memperbaikinya karena jembatan itu sangat dibutuhkan warga," papar Ade.

Sejauh ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut telah memeriksa kondisi daerah yang terkena dampak bencana alam banjir bandang Sungai Cikandang.
     
Menurut beberapa laporan, banjir itu juga merusak areal persawahan warga yang baru ditanam padi di Desa Karangsari, Kecamatan Pakenjeng.

Selain itu, 11 mahasiswa Pecinta Alam Undip Semarang dan STT Garut yang sedang latihan arung jeram di Sungai Cikandang terbawa arus sungai, menyebabkan seorang mahasiswi Undip meninggal dunia. (Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini