Sukses

Ku Klux Klan di Balik Penembakan Tewaskan 3 Orang di AS?

3 orang tewas dalam serangan yang menyasar sebuah komunitas Yahudi di Overland Park dan di rumah peristirahatan Village Shalom

Liputan6.com, Kansas Teror penembakan kembali menghantui Amerika Serikat. Setidaknya 3 orang tewas dalam serangan yang menyasar sebuah komunitas Yahudi di Overland Park dan di rumah peristirahatan Village Shalom di Kota Kansas.

Polisi telah menangkap tersangka tunggal, seorang pria kulit putih, berjenggot, dan berusia 70-an tahun. Ia dilaporkan anggota anti-Semitic Vanguard News Network sekaligus mantan pimpinan Ku Klux Klan -- organisasi supremasi kulit putih ekstrem yang berdiri pada 24 Desember 1865.

Tersangka beraksi di Jewish Community Center dan  Village Shalom, yang dihuni para pensiunan. "Ini adalah hari yang menyedihkan dan tragis," kata Kepala Kepolisian Overland Park, John Douglass, pada konferensi pers, Minggu malam waktu setempat, seperti Liputan6.com kutip dari Al Jazeera, Senin (14/4/2014).

Penembakan kali pertama terjadi di  Jewish Community Center di Greater Kansas, tepatnya di lapangan parkir sekitar pukul 13.00 waktu setempat. Seorang pria tewas di lokasi kejadian, satu lainnya menghembuskan nafas terakhir di RS. Pelaku kemudian berpindah tempat, melepas peluru di Village Shalom, menewaskan seorang perempuan. Tersangka dibekuk dekat sebuah sekolah dasar.

Douglass menambahkan, tersangka dilaporkan mengeluarkan pernyataan anti-Semit saat dibawa polisi. Namun, menurut dia, masih terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa kejadian tersebut adalah aksi kriminal yang dilatarbelakangi kebencian dan prasangka rasialis.

"Melihat pelaku dan kejadiannya di pusat Yahudi, sah-sah saja orang berasumsi demikian," kata dia. Penyelidikan masih dilakukan untuk mengungkap kasus tersebut.

Polisi juga dikerahkan untuk menjaga dan mengamankan fasilitas Yahudi lain. "Juga ke sejumlah institusi lain non-Yahudi," kata dia.

Berdasarkan data Southern Poverty Law Center (SPLC), organisasi yang melacak organisasi-organisasi 'kebencian', pelaku adalah eks 'grand dragon'  Carolina Knights -- cabang Ku Klux Klan yang didirikan tersangka pada 1980-an, yang akhirnya digugat SPLC karena mengoperasikan organisasi paramiliter ilegal untuk mengintimidasi warga AS keturunan Afrika.

Tersangka juga pernah dipenjara 3 tahun di penjara federal atas tuduhan memiliki senjata dan merancang plot perampokan dan pembunuhan pendiri SPLC, Morris Dees.

Presiden AS Barack Obama pun bereaksi. Ia menyatakan duka cita pada para keluarga korban yang tewas. Ia menjanjikan dukungan penuh dari pemerintah federal selama masa yang ia sebut sebagai 'cobaan besar'.  (Yus Ariyanto)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini