Sukses

Sekolah Dekat Kandang Sapi, Siswa di Bogor Ujian Pakai Masker

Meskipun sudah berusaha diusir menggunakan pengharum ruangan, namun bau tak sedap itu masih saja tercium di dalam kelas.

Liputan6.com, Bogor - Siswa kelas XII sekolah menengah atas mulai menjalani hari pertama Ujian Nasional (UN) yang dilakukan serentak di seluruh provinsi. Namun, ada potret memprihatinkan yang dialami sejumlah siswa di Kota Bogor, Jawa Barat.

Puluhan siswa SMK Bhakti Insani Kota Bogor terpaksa menjalani UN dengan menggunakan masker. Hal ini akibat lokasi sekolah tersebut berdekatan dengan kandang sapi.

Bau kotoran puluhan sapi yang menyengat dari kandang tersebut sangat mengganggu konsentrasi para siswa. Meskipun sudah berusaha diusir menggunakan pengharum ruangan, bau tak sedap itu masih saja tercium di dalam kelas.

Keberadaan kandang sapi sudah ada jauh sebelum sekolah itu didirikan. Pihak sekolah sangat mengharapkan bantuan pemerintah menyelesaikan permasalahan ini.

"Sebelumnya sudah ada mediasi kepada pemilik ternak yang difasilitasi oleh pemkot. Kami meminta supaya pengelolaan limbah kotoran limbah bisa dibenahi," ujar Kepala Sekolah SMK Bhakti Insani Budiono saat ditemui Liputan6.com, Bogor, Jawa Barat, Senin (14/4/14).

Budiono menuturkan, polusi udara akibat kotoran sapi itu lebih parah dari sebelumnya. Sebab, pengelolaan limbah yang sekarang tidak terkelola dengan baik. Banyak kotoran sapi menumpuk dan dibiarkan begitu saja.

"Bahkan kadang, kotoran sapi pernah berceceran di depan sekolah," ungkap Budiono.

Menurut Budiono, pemilik kandang ternak sapi itu belum melakukan pengolahan limbah seperti disarankan Pemkot Bogor. "Dulu pemilik kandang disuruh membuat IPAL (Instalasi Pembuangan Air Limbah), namun sepertinya belum dilaksanakan," jelasnya.

Sejauh ini, bantuan yang diberikan Pemkot Bogor baru sebatas pengharum ruangan. "Untuk masker itu hanya inisiatif dari para siswa. Saya berharap Pemkot bisa menyelesaikan masalah ini," pungkas Budiono. (Yus Ariyanto)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini