Sukses

Sidang Akil Mochtar, Mantan Ketua KPUD Sumut Berbohong?

Mantan Ketua KPUD Sumatera Utara, Irham Buana Nasution hadir menjadi saksi dalam sidang kasus dugaan suap pengurusan sengketa pilkada di MK.

Liputan6.com, Jakarta- Mantan Ketua KPUD Sumatera Utara, Irham Buana Nasution hadir menjadi saksi dalam sidang kasus dugaan suap pengurusan sengketa pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK) dengan terdakwa Akil Mochtar. Dalam sidang ini, Majelis Hakim yang diketuai Suwidya mencurigai keterangan Irham saat bersaksi.

Kecurigaan ini bermula saat Majelis Hakim bertanya kepada Irham, apakah dirinya orang yang mengenalkan Bakhtiar Ahmad Sibarani, Anggota DPRD Kabupaten Tapanuli Tengah, kepada Akil.

"Apakah Anda pernah mengenalkan Bahtiar Ahmad Sibarani dengan Akil," kata Suwidya kepada Irham di muka sidang Pengadilan Negeri Tipikor, Jakarta, Kamis (10/4/2014).

Mendapat pertanyaan itu, Irham membantah keras. Ia bahkan menyebut dengan percaya diri, bahwa dia tidak pernah sama sekali mengenalkan Bakhtiar kepada Akil. "Tidak pernah Yang Mulia," kata Irham menjawab dengan santai.

Mendapat jawaban seperti itu, Hakim Anggota Mathius Samidji tidak mempercayainya. Dia kemudian menekan Irham dengan membacakan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) saat diperiksa penyidik KPK.

"Ya saya pernah mengenalkan saudara Bakhtiar ke AM di kantor MK, pada saat 2010. Saat itu Bakhtiar ketemu dengan Akil sama saya," kata Mathius menirukan kutipan dalam BAP penyidik KPK.

Mendengar hal itu, Irham 'mati kutu'. Ia lantas mengakui kalau dirinya orang yang mengenalkan Bakhtiar ke Akil. "Iya Yang Mulia," kata dia.

Dalam dakwaan Akil Mochtar, Naggota DPRD Kabupaten Tapanuli Tengah, Bakhtiar Ahmad Sibarani merupakan orang yang disebut-sebut sebagai perantara suap antara Bupati Tapanuli Tengah, Raja Bonaran Situmeang dan mantan Ketua MK, Akil Mochtar. Bakhtiar disebut adalah orang yang mengirim uang Rp 1,8 miliar ke CV Ratu Samagat, perusahaan milik istri Akil, Ratu Rita.

Uang itu diduga merupakan 'pelicin' untuk pengurusan sengketa Pilkada Kabupaten Tapanuli Tengah 2013 di MK.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.