Sukses

Wando, Pengamen Jalanan yang Inspiratif

Wando Pirastro, seorang pengamen jalanan asal Depok, Jabar yang menularkan bakatnya bermain biola kepada siapa saja.

Liputan6.com, Depok - Nada-nada indah dari dawai biola yang dimainkan Teguh Iwan Kuncoro begitu enak didengar. Ia bukanlah seorang pemain biola terkenal, hanya seorang pengamen jalanan asal Depok, Jawa Barat.

Namun ia cukup berjasa bagi orang lain. Terutama bagi mereka yang ingin belajar memainkan biola.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV dalam Sosok Minggu Ini, Minggu (6/4/2014), Teguh yang bernama panggung Wando Pirastro belajar biola secara autodidact.
 
Wando beruntung suatu ketika bertemu seorang guru musik saat ngamen di bus kota. Sang guru melihat ada potensi pada diri Wando. Setelah berkenalan, sang guru pun berjanji akan mengajarinya bermain biola dan membaca partitur musik.

Wando tak ingin menyimpan kemampuan bermusiknya untuk diri sendiri. Pada tahun 2010 bersama sang guru musik, Wando membentuk Autodidact Violin Community. Komunitas ini memberi kesempatan kepada siapa saja untuk belajar bermain biola.

Selama bertahun-tahun, komunitas ini menggunakan ruang terbuka mana saja yang tersedia untuk berlatih. Saat ini, tiap hari Sabtu dan Minggu para anggota berlatih di halaman Gedung Arsip dan Perpustakaan, Kantor Walikota Depok, Jawa Barat.

Dengan iuran Rp 100 ribu perbulan, tiap anggota bisa belajar biola selama 5 jam. Mereka yang tidak mampu membayar iuran, seperti para pengamen dan yatim piatu pun tetap boleh berlatih dengan gratis.

Meski berlatih dengan gratis, bukan berarti pelajaran yang diberikan sembarangan. Mereka tetap mendapatkan latihan yang baik. Komunitas ini menerapkan metode suzuki sama seperti yang biasa diajarkan di sekolah musik.

Semangat kebersamaan dan saling berbagi membuat proses belajar lebih mudah dan menyenangkan. Tak ada sekat dan jarak di antara sesama anggota komunitas.

Karena keahlian bermain biola, selain melatih di komunitas ini Wando juga dipercaya mengajar di beberapa sekolah musik. Wando juga tak pernah melupakan asal-usulnya. Ia tak segan berbagi ilmu dengan para pengamen jalanan.

Wando bahkan menginspirasi pengamen-pengamen di beberapa kota. Seperti pengamen di Bandung, Jawa Barat yang membentuk komunitas serupa.

Pria berusia 42 tahun ini berharap para pengamen jalanan lainnya tidak berhenti belajar. Ia berharap mereka mempunyai bekal untuk mengarungi kehidupan. (Raden Trimutia Hatta)

Lihat juga:
[VIDEO] Dokter Gamal, Penggagas Asuransi Kesehatan `Sampah`
[VIDEO] Tati Mulyati Lawan Kanker dengan Kerajinan Sulam
[VIDEO] Sumartono, Aktivis PMI Penggerak Pengobatan Gratis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.