Sukses

Jaga Kerahasiaan, Naskah UN Disimpan di Mapolrestabes Surabaya

Disdik Kota Surabaya menyimpan naskah soal UN di Mapolrestabes Surabaya guna menjaga keamanan serta kerahasiaan naskah tersebut.

Liputan6.com, Surabaya - Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Jawa Timur, menyimpan naskah soal ujian nasional (UN) di Markas Kepolisian Resor Kota Besar (Mapolrestabes) Surabaya guna menjaga keamanan serta kerahasiaan dari naskah tersebut.

Diangkut 3 mobil boks yang mendapatkan pengawalan ketat polisi, naskah sebanyak 614 dus tersebut disimpan di ruangan yang ada di Mapolrestabes dan dikunci menggunakan 3 gembok serta disegel. Selain itu, ruangan dijaga 4 personel dari Satuan Binmas, Provos, dan Sabhara.

Kasat Binmas Polrestabes Surabaya AKBP Firmansyah mengatakan, naskah-naskah tersebut Jumat kemarin telah diambil dari percetakan yang ada di PT Jasindo di Jalan Sedati Sidoarjo.

"Kemarin naskahnya tiba dan selanjutnya kami simpan di ruangan penyimpanan naskah UN, karena ruangan tersebut kami nilai paling aman dan cuma terdapat satu pintu saja, sehingga mudah untuk proses penjagaannya," tutur Firmansyah, Sabtu (5/4/2014) melalui telepon seluler.

Dia menambahkan, penyimpanan dan pengamanan naskah tersebut akan dilakukan hingga 12 April 2014. Nantinya naskah tersebut akan dipilah-pilah, yang gunanya untuk memudahkan pendistribusian sesuai dengan rayon yang ada.

"Rayon itu artinya wilayah polsek, sehingga nanti yang mengambil naskah adalah anggota polsek bersama kepala sekolah. Untuk pendistribusian ke sekolah didistribusikan pada Senin pekan depan ke sekolah-sekolah," ujarnya.

Pengamanan ini, lanjutnya, merupakan permintaan dari Dinas Pendidikan Kota Surabaya. Selain itu, masalah pengamanan sudah menjadi tugas pokok dari kepolisian untuk ikut menjamin keamanan dan kerahasiaan naskah UN.

"Saat pengambilan naskah dari percetakan, ada dari Diknas, lembaga pengawas dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa), sehingga sejauh ini masih aman," jelasnya.

Dengan pola pengamanan seperti itu, kata dia, diharapkan kebocoran yang terjadi sebelum atau saat pelaksanaan UN dapat di minimalisir.

"Karena itu, kami berharap untuk tidak percaya adanya informasi yang menjual kunci jawaban. Kalau ada apa-apa, segera laporkan ke kepolisian, agar bisa ditindaklanjuti," pungkasnya. (Muhammad Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.