Foto `Selfie` Obama Ini Bikin Gedung Putih Marah

Liputan6.com, Washington DC - Foto selfie Barack Obama kali ini dipermasalahkan. Tapi, bukan gara-gara ulah Presiden Amerika Serikat itu. Gedung Putih mengritik Samsung gara-gara mempromosikan foto selfie yang diambil pemain Boston Red Sox, David Ortiz.

Foto tersebut diambil Ortiz dengan ponsel Samsung miliknya pekan ini, lalu di re-tweeted oleh Samsung ke 5,2 follower pabrik pembuat perangkat elektronik asal Korea Selatan itu.

Juru bicara Gedung Putih, Jay Carney mengatakan, foto sang presiden tak seharusnya digunakan untuk tujuan komersial. Carney menambahkan, pihaknya sedang berkonsultasi dengan para pengacara terkait masalah ini.

"Gedung Putih keberatan dengan upaya untuk menggunakan seseorang yang mirip dengan presiden untuk tujuan komersial, dan kami pasti keberatan dalam kasus ini," kata dia, seperti Liputan6.com kutip dari BBC, Jumat (4/4/2014).

Sejauh ini belum ada komentar dari pihak Samsung terkait masalah ini. David Ortiz memberikan jersey Red Sox khusus dengan nama Presiden Obama tertulis di sana. Pemain baseball itu lalu meminta Obama berpose dalam foto selfie-nya.

"Aku memberinya jersey, lalu para fotografer mulai mengambil foto. Saat itu kupikir tak ada salahnya aku ikut mengambil foto dengan ponselku," kata Ortiz. "Kesempatan berfoto dengan presiden tak datang tiap hari."

Ortiz membantah Samsung membayarnya untuk mengambil foto dengan ponsel pabrikan perusahaan tersebut.

Sebelumnya, foto selfie Obama sempat mengundang kritikan, meski tak sampai membuat Gedung Putih terang-terangan meradang.

Saat itu, Obama ber-selfie dengan Perdana Menteri (PM) Denmark Helle Thorning-Schmidt dan PM Inggris David Cameron dalam acara perkabungan mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela.

Alih-alih khidmat mengikuti acara perkabungan Mandela, Obama dan Thorning-Schmidt tampak asyik berfoto selfie atau narsis di bangku stadion. Cameron sempat ikut foto bersama. Ketiganya tampak tersenyum lebar.

Sementara, istri Obama, Michelle dengan wajah kaku, menatap ke arah lain.  (Yus Ariyanto)