Tsunami Hantam Chile, 5 Orang Tewas, 300 Napi Kabur

5 Orang Tewas 300 Napi Kabur Akibat Tsunami Chile — Warga Chile mengungsi usai gempa dan tsunami (Latin Times)

Liputan6.com, Iquique- Jumlah korban jiwa akibat gempa besar 8,2 skala Ritcher (SR) bertambah dari 2 menjadi 5 orang. Selain itu, sekitar 300 narapidana (napi) dilaporkan kabur dari penjara.

Seperti dimuat CNN, Rabu (2/4/2014), 5 orang tewas terdiri dari 4 pria dan 1 wanita. 2 Di antaranya meninggal karena serangan jantung, 3 lainnya karena kecelakaan akibat gempa dan tsunami. Tak dijelaskan detail dari kecelakaan tersebut.

"Sekitar 300 tahanan melarikan diri dari Kota Pelabuhan Iquique bagian utara setelah bencana," ujar Menteri Dalam Negeri Rodrigo Penailillo.

Badan Geologi Amerika Serikat (USGS) melaporkan gempa di Iquique, Chile, itu sangat dangkal dengan kedalaman 10 km terjadi di bawah dasar laut dengan, tepatnya di titik 99 km barat laut pelabuhan pertambangan Iquique, dekat perbatasan Peru, sekitar pukul 20.46 waktu setempat.

Pasca-gempa dan tsunami, Badan Darurat Nasional Chile mengumumkan kepada semua warga di sekitar Iquique untuk mengungsi ke tempat lain. Sebab tsunami susulan diperkirakan akan terjadi.

"Kami harus siap menghadapi bencana ini lebih lanjut. Kita akan terjun ke lokasi warga untuk membantu proses evakuasi," jelas Presiden Chile Michelle Bachelet. "Negara ini tengah menghadapi bencana selama beberapa jam."

Fabrizio Guzman, pejabat lokal urusan komunikasi darurat mengatakan, listrik dan sistem komunikasi di kawasan Iquique telah terputus. Sehingga warga harus mendekam di perbukitan tanpa cahaya dan sambungan alat komunikasi.

"Mereka sangat berharap bisa kembali ke rumah dengan aman. Banyak yang yang takut gempa tahun 2010 kembali terjadi."

Chile merupakan salah satu negara yang rawan gempa. Negara tersebut pernah dilanda gempa 8,8 SR hingga mengakibatkan lebih dari 500 orang tewas dan 220 rumah hancur.

Negara di Amerika Latin itu juga pernah diguncang gempa dahsyat berkekuatan 9,5 SR pada 1960. Akibat bencana tersebut, lebih dari 5.000 orang tewas.