Sukses

Bangun `Istana` Berhias Emas, Jenderal China Didakwa Korupsi

Jenderal Gu Junshan didakwa melakukan penyalahgunaan uang negara dan kekuasaan. Disebut bergaya hidup mewah.

Liputan6.com, Beijing Satu lagi pejabat China diperkarakan dalam kasus korupsi. Mantan petinggi militer, Jenderal Gu Junshan, didakwa melakukan penyalahgunaan uang negara dan kekuasaan.

Jenderal Gu adalah wakil kepala logistik militer China. Menjadi pejabat paling senior yang diadili di pengadilan militer sejak 2006. Ia dicopot dari jabatannya 2012 lalu dan sejak saat itu menjadi obyek penyelidikan.

"Gu Junshan dikenakan dakwaan korupsi, suap, penggelapan dan penyalahgunaan kekuasaan," demikian dikabarkan kantor berita Xinhua, seperti Liputan6.com kutip dari BBC, Rabu (2/4/2014).

Ini adalah kasus luar biasa. Amat jarang  tokoh senior militer diadili di pengadilan militer -- di mana para terdakwanya bisa dipastikan divonis bersalah.

Media investigasi China, Caixin, melaporkan dugaan gaya hidup mewah sang jenderal. Majalah tersebut mengatakan, Gu memiliki sejumlah properti, termasuk sebuah rumah di Provinsi Henan, yang meniru bentuk istana kerajaan Tiongkok, berhias karya seni atau patung emas.



Patron Gu,  Xu Caihou, mantan wakil ketua Komisi Militer Pusat yang berkuasa juga ditahan dan sedang diperiksa.

Pemberantasan korupsi tanpa ampun dilakukan setelah Presiden Xi Jinping bersumpah akan menindak korupsi di semua tingkatan di Partai Komunis China -- dari 'harimau' sampai 'lalat-lalat'.

Sejumlah pejabat tinggi negara diselidiki dan disidang dalam kasus korupsi tahun lalu.

Beberapa pejabat yang diperkarakan adalah  Bo Xilai. Bo dinyatakan bersalah menerima suap sebesar 20 juta yuan, baik secara pribadi atau melalui keluarganya. Ia juga dituduh menyalahgunakan jabatannya dengan menggunakan posisinya untuk menutupi kejahatan istrinya. Pengadilan menjatuhkan hukuman seumur hidup padanya.

Kasus ini menjungkirbalikkan karier politik Bo yang sebelumnya menuju puncak. Pria yang karismatik itu adalah mantan ketua partai di Chongqing sekaligus anggota politbiro -- 1 dari 25 pejabat partai paling terkemuka di negerinya.

Juga ada mantan Direktur Departemen Pembangunan Provinsi Jiangsu, Xu Qiyao. Xu ditangkap pada 8 Oktober 2000 atas tuduhan menerima suap dengan nilai total lebih dari 20 juta RMB atau Rp 33 miliar. Xu dijatuhi hukuman mati dengan penangguhan hukuman dua tahun pada 2001.

Tapi bukan itu yang luar biasa. Dia diketahui memiliki 140 wanita simpanan. Bahkan ada yang menyebut 146, termasuk pasangan ibu dan anak. (Yus Ariyanto)

Baca juga:

Pegang Rekor! Pejabat Korup Ini Punya 140 Wanita Simpanan

China: Awas! Korupsi dan Suap di Balik Lezatnya Mooncake

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini