Sukses

Ini Kata-kata Terakhir Sebenarnya dari Kokpit MH370

Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Transportasi Hishammuddin Hussein mengonfirmasi kata-kata terakhir dari kokpit pesawat Malaysia Airlines MH370

Liputan6.com, Kuala Lumpur- Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Transportasi Hishammuddin Hussein mengonfirmasi kata-kata terakhir dari kokpit pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 yang dinyatakan hilang sejak 8 Maret 2014.

Dia menjelaskan, kata-kata terakhir sebenarnya adalah "Good Night, Malaysian three seven zero" - "Selamat Malam, Malaysia 370." Sebelumnya kata-kata terakhir yang beredar dari kokpit adalah "Alright, good night".

"Kami konfirmasikan bahwa percakapan terakhir antara petugas Air Traffic Control (ATC) dengan seseorang di kokpit terjadi pada pukul 01.19 waktu Malaysia. Yakni Selamat Malam, Malaysia 370," jelas Hishammuddin dalam keterangan tertulis yang dimuat The Star, Senin (31/3/2014).

Dia menjelaskan, pihaknya telah menginstruksikan tim investigas hilangnya MH370 untuk memberikan transkrip lengkap yang berisi percakapan terakhir antara petugas ATC dengan seseorang di kokpit.

"Pihak berwenang kini tengah menyelidiki apakah kata-kata terakhir itu berasal dari pilot atau kopilot," ujar  Hishammuddin. Malaysia Airlines MH370 diterbangkan oleh kapten pilot Zaharie Ahmad Shah (53) dan kopilot Fariq Abdul Hamid (27).

Sebelumnya, beredar informasi bahwa pesan terakhir diucapkan setelah sistem komunikasi dan pelaporan atau Aircraft Communications and Reporting System (ACARS) pesawat raib dimatikan. Hal ini menimbulkan spekulasi pesawat dibajak atau disabotase.

Namun, Direktur Utama Malaysia Airlines, Ahmad Jauhari Yahya mengatakan, sistem bisa 'dibunuh' sebelum atau setelah kontak verbal dari kokpit. Yang diduga diucapkan oleh kopilot Fariq Hamid. Bukan oleh sang kapten penerbang, Zaharie Ahmad Shah.

"Kami tak tahu kapan sistem ACARS dimatikan. Yang kami ketahui adalah transmisi terakhir," kata Ahmad Jauhari Yahya, seperti dimuat Reuters, 17 Maret.

Pesawat MH370 dinyatakan hilang sejak Sabtu 8 Maret 2014. Kemudian pada Selasa 24 Maret malam, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengumumkan bahwa perjalanan Boeing 777-200ER itu berakhir di Samudera Hindia, lokasi yang sangat jauh dari rute penerbangan pesawat, Kuala Lumpur ke Beijing.

Pencarian MH370 saat ini digeser ke titik 1.850 km dari Perth, Australia sejak pesawat diduga terbang lebih cepat dari perkiraan sebelumnya. Unmanned underwater drone atau drone penyelam dan black box locater 'robot' khusus pencari black box atau kotak hitam diturunkan.

Keluarga penumpang asal China saat ini berada di Malaysia untuk menuntut pemerintah negeri jiran atas pernyataannya yang menyimpulkan perjalanan MH370 berakhir di Samudera Hindia tanpa bukti konkret dari puing pesawat tersebut.

Menanggapi tuntutan itu, Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin Hussein mengatakan, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak saat mengumumkan, tidak pernah menyebut pesawat jatuh di Samudera Hindia dan menyebut seluruh penumpang tewas.

Baca Juga:

`Rute Sesat` Malaysia Airlines MH370

Perbandingan Malaysia Airlines dengan Adam Air yang Hilang Misterius

Politisi AS: Pesawat MH370 Mendarat di Indonesia dan Jadi `Rudal`

Black Box Tak Bisa Ungkap Misteri `Rute Sesat` MH370?

`Missed Calls` dari WNI Penumpang MH370? Ini Kata Malaysia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.