Sukses

Agen Rahasia CIA dan MI6 Cari Malaysia Airlines MH370, Ada Apa?

Ada 4 skenario hilangnya MH370: terorisme, pembajakan, masalah personal atau psikologis, atau persoalan teknis.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Tak hanya pasukan dari 26 negara yang dikerahkan untuk mencari pesawat Malaysia Airlines MH370, yang raib beserta 239 orang di dalamnya pada Sabtu 8 Maret 2014 lalu. Pihak negeri jiran mengungkap, sejumlah badan intelejen dari Inggris, Amerika Serikat, dan China juga terlibat dalam pengungkapan misteri hilangnya Boeing 777-200ER tersebut.

Keterlibatan mereka memunculkan kembali dugaan adanya sabotase, pembajakan, atau terorisme terkait hilangnya MH370.

Agen Inggris yakni MI6 (Military Intelligence, Section 6), Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA), juga lembaga intelijen China memeriksa simulator penerbangan yang ditemukan di rumah kapten MH370, Zaharie Ahmad Shah. Meski sebelumnya Plt Menteri Transportasi Malaysia, Hishammuddin Hussein mengatakan, FBI tak menemukan hal mencurigakan di sana.

Pak Menteri mengatakan, Kepolisian Malaysia telah menggarisbawahi 4 skrenario yang mungkin menyebabkan pesawat lenyap: terorisme, pembajakan, masalah personal atau psikologis, atau persoalan teknis.

"Skrenario ini telah dibahas panjang lebar dengan badan-badan intelijen yang berbeda," tambah dia seperti Liputan6.com kutip Independent.co.uk, Senin (31/3/2014).

Sejumlah penyelidik tak menepis dugaan, hilangnya pesawat dan keputusan untuk menonaktifkan sistem komunikasi dilakukan dengan sengaja. Namun mereka tak menemukan motifnya.

MI6 dilaporkan membantu memeriksa latar belakang masing-masing dari 239 penumpang dan awak di pesawat. Sejauh ini, seperti dikutip dari Sydney Morning Herald, tidak ada yang mencurigakan.

MI6 juga memeriksa 'ping' yang dipancarkan oleh pesawat, hingga 7 jam setelah sistem komunikasi dimatikan.

Bisa Bertahun-tahun

MH370 lenyap dari layar radar pada penerbangannya dari Kuala Lumpur ke Beijing. Sudah lebih dari tiga minggu berlalu, namun belum ada penjelasan yang pasti.

Sementara itu, kerabat penumpang MH370 asal China terbang ke Kuala Lumpur untuk menuntut penjelasan dari Pemerintah Malaysia -- menyusul pernyataan  perwira angkatan laut Amerika Serikat yang berpendapat, pencarian bisa memakan waktu bertahun-tahun.

Kapten Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy), Mark Matthews kepada wartawan di Stirling Naval Base di Perth, Australia mengatakan, "Saat ini area pencarian pada dasarnya adalah ukuran total  Samudera Hindia, yang lamanya waktu pencarian belum bisa ditentukan.

"Namun, jika dibandingkan dengan  Air France 447, kita punya informasi lebih baik tentang di mana pesawat masuk ke air," tambah dia.

Air France 447 yang celaka pada 2009 dekat Brasil, menghilang 2 tahun sebelum akhirnya ditemukan.

Kapten Matthews bertanggung jawab atas Towed Pinger Locator (TPL) milik AS, kendaraan bawah laut yang difungsikan untuk mencari kotak hitam pesawat -- yang bisa melacak 'ping' yang dipancarkan dari kedalaman hingga 6.000 meter.

Sementara, kabar terbaru menyebut, PM Australia Tony Abbott berjanji akan terus mencari keberadaan MH370.

"Kami sedang mencari di lautan luas dan hanya memiliki informasi yang sangat terbatas. Namun demikian, otak terbaik di dunia telah melibatkan diri dalam tugas ini. Jika misteri ini bisa dipecahkan, kami yang akan menyelesaikannya," kata PM Abbott seperti dimuat CNN, Senin 31 Maret. (Tanti Yulianingsih)

Baca Juga:

Cari MH370, Australia Tangkap Sinyal Darurat di Samudera Hindia

`Missed Calls` dari WNI Penumpang MH370? Ini Kata Malaysia

Pencarian MH370: Drone dan `Robot` Penyelam Vs Lautan `Ganas`

Tim Pencari MH370 Angkat Objek dari Samudera Hindia

Agen Perjalanan Kompak Boikot Pesanan Tiket Malaysia Airlines

Tim Pencari MH370 Angkat Objek dari Samudera Hindia

PM Australia: Tak Ada Batas Waktu Mencari MH370

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.