Sukses

Depresi, Tahanan di Semarang Bunuh Diri di Kamar Mandi

Sebelum tewas, dia terlihat gelisah dan mondar-mandir.

Liputan6.com, Semarang - Seorang tahanan Polsek Pedurungan, Semarang, Jawa Tengah ditemukan tergantung di kamar mandi tahanan, pagi ini. Sebelum tewas, dia terlihat gelisah dan mondar-mandir.

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Djihartono menyatakan, tahanan tersebut adalah Supendi (46), pelaku pembunuhan yang memasukkan mayat korbannya ke dalam tandon air, beberapa waktu lalu. Ia ditemukan tergantung pukul 03.00 WIB dengan cara mengikat lehernya dengan kaos yang disobek hingga panjang dan dikaitkan ke teralis yang ada di ventilasi kamar mandi.

"Benar, dia gantung diri menggunakan kaosnya yang disobek," kata Djihartono, Senin (31/3/2014).

Sementara itu menurut Kapolsek Pedurungan Kompol Sukarman dari rekaman CCTV sekitar pukul 02.00, Supendi kelihatan gelisah. Ia mondar mandir di dalam sel, kemudian masuk kamar mandi. "Pukul 03.00 dipantau penjaga, ternyata masih di dalam kamar mandi. Setelah dicek ternyata sudah menggantung," kata Sukarman.

Menurut Sukarman, selama ini Supendi belum pernah dijenguk keluarganya. Dugaan sementara, ia nekat bunuh diri karena depresi. "Belum pernah dijenguk. Diduga  depresi karena sudah membunuh orang. Peristiwa ini (gantung diri) juga sudah disampaikan ke pihak keluarga," kata dia.

Tubuh Supendi segera diturunkan petugas jaga. Saat itu tubuh Supendi masih hangat dan segera dibawa ke RSUP Dr. Kariadi Semarang. Namun, nyawanya tidak bisa diselamtkan.

Menurut Rois, teman  satu sel Supendi, sejak ditahan, Supendi sering mengigau. Kadang ketika tidur ia menyebu-nyebut nama anaknya. "Ia pendiam dan tak banyak bicara, pernah malam-malam nyebut-nyebut nama anaknya," kata Rois di dalam sel tahanan Polsek Pedurungan.

Supendi adalah warga  Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes. Ia ditahan polisi karena membunuh Wahyu Puji Hartini (34) alias Ana warga Jalan Pringgading III RT 05 RW 01 Kelurahan Brumbungan Semarang Tengah. Ana dibunuh tanggal 15 Maret lalu karena datang bulan saat diajak berhubungan badan.

Supendi membunuh Ana di rumah kosong di Jalan Nogososro, Tlogosari, Semarang dengan memukul kepala dan perutnya menggunakan kayu kemudian memasukkannya di tandon air bawah tanah yang ada di bagian depan rumah itu. Jenazah korban baru ditemukan pada 24 Maret.

Supendi juga mengambil perhiasan dan sepeda korban yang kemudian dijual untuk ongkos pulang ke Brebes. Hanya delapan jam sejak mayat korban ditemukan, Supendi diciduk polisi di rumahnya.

Baca juga:

Pria Ditemukan Gantung Diri di Pinggir Tol Tangerang

Galang Dana untuk Satinah, Muhaimin: Jangan Terkesan Banyak Uang

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini