Sukses

Aturan Baru Pasca MH370 Raib, Ada `Orang Ketiga` di Kokpit

Hilangnya pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 menjadi trauma bagi maskapai penerbangan negeri jiran itu.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Raibnya pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 yang terakhir melakukan kontak pada 8 Maret, menjadi trauma maskapai penerbangan pelat merah negeri jiran.

Pihak Bandara Malaysia dan Bandara Holdings Bhd (MAHB) pun akhirnya memperketat keamanan penerbangan.

"Pilot dan kopilot kini tidak boleh ditinggalkan sendirian di kokpit, bahkan ketika salah satu dari mereka pergi ke toilet atau beristirahat," demikian seperti tertulis dalam surat edaran MAS yang diberitakan di The Star, Senin (31/3/2014).

Berdasarkan aturan baru itu, awak kabin juga harus berada di kokpit sampai pilot atau kopilot kembali dari toilet. Dengan kata lain, ada seorang awak lain selaln pilot dan kopilot dan pilot. Jika biasanya berjumlah 2 orang, dengan adanya awak kabin yang ditempatkan di kokpit, maka jumlah orang di dalam ruangan itu ada 3 orang.

Selain itu, ketika membawa makanan ke kokpit, pramugari diminta untuk berjaga-jaga di pintu. Hal itu dimaksudkan agar untuk memastikan tidak ada penumpang memasuki area terbatas.

Kepala pilot MAS untuk keselamatan penerbangan dan faktor manusia, Datuk Capt Missman Leham mengungkapkan, surat edaran itu berlaku kepada semua kru di penerbangan.

Di darat, MAHB juga membuat kewajiban bagi siapa pun yang mengambil penerbangan internasional untuk melewati 2 logam detektor. Selain itu juga menjalani pemeriksaan tubuh sebelum mereka mengudara.

Para wisatawan sekarang juga harus membuka sepatu, ikat pinggang, jaket dan setiap perangkat elektronik seperti ponsel dan komputer laptop untuk pemindaian terpisah. Botol air minum bahkan tidak diperbolehkan untuk dibawa di atas kapal terbang.

Pihak Amerika Serikat, Inggris dan Australia pun telah meminta, agar pemeriksaan keamanan pada semua penumpang penerbangan ke berbagai negara lebih ditingkatkan.

MAHB juga telah memberlakukan pemeriksaan tersebut untuk penerbangan internasional lainnya, dan telah mengadopsi daftar barang terlarang yang sama seperti diterapkan oleh Badan Keamanan Transportasi AS.

Aturan baru itu, merupakan efek dari hilangnya pesawat Boeing 777-200 ER pada Minggu 8 Maret 2014, hari di mana penerbangan MH370 dengan rute ke Beijing dari Kuala Lumpur menghilang, bersama 239 penumpang termasuk awak kapal.

Seorang juru bicara MAS menegaskan, maskapai telah meningkatkan keamanan dan meningkatkan prosedur pemantauan saat di udara dan diberlakukan untuk semua pesawat.

"Namun, untuk tujuan keamanan, kami tidak dapat mendiskusikan prosedur ini secara terbuka. Pemeriksaan keamanan yang diamanatkan oleh otoritas keamanan penerbangan dan dilakukan oleh mereka," kata juru bicara itu.

"Sudah ada beberapa prosedur keamanan dan keselamatan bagi kru kokpit dan pesawat," ujar salah satu pilot MAS kepada The Star.

Pilot yang tak disebutkan identitasnya itu mengatakan, ada aturan bahwa pilot dan kopilot masing-masing disajikan satu set makanan yang berbeda. Hal itu bertujuan untuk menghindari kemungkinan keduanya mengalami keracunan makanan pada waktu yang sama.

"Langkah lainnya, anggota kru diharuskan untuk memeriksa dengan benar semua kompartemen di kokpit, kabin, tempat istirahat awak, dapur dan toilet serta setiap benda asing milik penumpang di pesawat," beber pilot itu.

"Pramugara dan pramugari juga harus hati-hati terhadap wisatawan yang berperilaku mencurigakan, atau penumpang yang membawa tas tangan ke toilet," tambah pilot itu.

MAHB juga mengingatkan, semua wisatawan yang berangkat dari KLIA untuk tujuan internasional harus check in dalam periode yang telah ditetapkan selama 3 jam.

"Ini agar mereka memiliki waktu yang cukup untuk pemeriksaan imigrasi dan keamanan. Pemeriksaan ketat adalah untuk keselamatan pesawat, penumpang dan awak dan semua orang harus bekerja sama penuh," jelas juru bicara MAS. (Elin Yunita Kristanti)

Baca Juga:

Pencarian MH370: Drone dan `Robot` Penyelam Vs Lautan `Ganas`

Tim Pencari MH370 Angkat Objek dari Samudera Hindia

Agen Perjalanan Kompak Boikot Pesanan Tiket Malaysia Airlines

Tim Pencari MH370 Angkat Objek dari Samudera Hindia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.