Sukses

Markas Komisi Pemilihan Independen Afganistan Ditembaki

Gerilyawan Taliban menyerang markas Komisi Pemilihan Independen (IEC) di ibukota Afghanistan Kabul.

Liputan6.com, Kabul - Gerilyawan Taliban menyerang markas Komisi Pemilihan Independen (IEC) di ibukota Afghanistan Kabul. Serangan yang terjadi pada Sabtu ini, merupakan yang terbaru dalam serangkaian serangan menjelang pemilihan presiden yang digelar pekan depan. Demikian dikatakan staf dan polisi setempat.

"4 Pelaku bom bunuh diri bersenjata ringan dan senjata berat telah memasuki sebuah bangunan di dekat markas IEC, dan menembak ke arah kompleks IEC dan pada pejalan kaki," ujar kepala polisi Kabul, Mohammad Zahir di dekat lokasi serangan seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (29/3/2014).

Bangunan IEC ini juga dekat dengan kantor-kantor yang digunakan oleh PBB di Afghanistan (UNOCA) dan organisasi internasional lainnya.

"Saya di sini... serangan yang terjadi di sekitar kompleks IEC," kata juru bicara IEC, Noor Mohammad Noor kepada Reuters melalui telepon dari ruang yang aman di dalam gedung.

Menurut sumber tersebut, staf mendengar ledakan awal sekitar tengah hari, dan yang kemudian diikuti oleh rentetan tembakan.

Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, yang kedua diluncurkan terhadap kantor IEC di ibukota minggu ini, sebagai pemberontakan Islam berusaha untuk menggagalkan pemilu April 5. PEmilu yang disebut palsu karena didukung Barat.

Juru bicara IEC Noor mengatakan, personel IEC berada di tempat aman. Pasukan keamanan Afghanistan juga telah mengamankan dan menjaga bangunan itu.

Staf PBB di kompleks dekat IEC pun diperintahkan untuk berlindung di ruangan yang aman, sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Serangan Kedua

Serangan itu adalah yang kedua untuk menyerang Kabul dalam waktu kurang dari 24 jam, setelah gerilyawan Taliban menargetkan guesthouse yang digunakan oleh kelompok bantuan yang berbasis di AS.

Seorang anak Afghanistan tewas oleh ledakan awal, dan pasukan keamanan Afghanistan baku tembak melawan militan selama berjam-jam sebelum mensterilkan bangunan di kompleks itu. Beruntung para pekerja bantuan tidak terluka.

Seminggu sebelum pemilihan presiden Afghanistan, kekerasan di seluruh negeri beresiko  meningkat. Serangan tersebut sengaja dilakukan untuk merendahkan kredibilitas suara calon presiden.

Kekerasan telah meningkat di Afghanistan dalam beberapa pekan terakhir, dengan ledakan dan baku tembak hampir setiap hari di seluruh negeri.

Pelaku bom bunuh diri Taliban dan orang-orang bersenjata menyerang kantor komisi pemilihan di Kabul pada hari Selasa, dan pekan lalu 9 orang termasuk seorang wartawan AFP juga pengamat pemilu tewas dalam serangan di sebuah hotel yang diklaim sangat aman di ibukota.

Afghanistan akan mengadakan pemilihan untuk memilih pengganti Presiden Hamid Karzai, yang secara konstitusional dilarang mencalonkan diri.

Ini tentu terlihat sebagai ujian besar bagi para donor asing, yang ragu-ragu mendanai pemerintah setelah sebagian besar pasukan NATO yang ditempatkan di Afghanistan mundur akhir tahun ini.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini