Sukses

Sindir DPR, Mahasiswa Galang Dana untuk Satinah

Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Kosmik Universitas Negeri Bengkulu, menggelar aksi penggalangan dana untuk membantu Satinah.

Liputan6.com, Bengkulu - Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Komunitas Mahasiswa Seni Ilmu Politik (kosmik) Universitas Negeri Bengkulu, menggelar aksi penggalangan dana untuk membantu Satinah. WNI yang saat ini tengah cemas menghadapi hukuman pancung di Saudi Arabia.

Dalam orasi di kawasan Simpang Lima Kota Bengkulu, para mahasiswa menyindir perilaku anggota DPR yang tidak peduli dan hanya bisa menghamburkan uang negara.

"Para anggota dewan itu menghamburkan belasan miliar uang rakyat, hanya untuk jalan-jalan atas nama kunjungan kerja saja. Leher Satinah ini harus diselamatkan dari hukuman pancung. Mana kepedulian mereka," ujar koordinator aksi Aditya Kamil di Bengkulu, Rabu (26/3/2016).

Saat ini, kata Adit, Satinah sedang menghitung hari. Jika tanggal 4 April atau hanya 7 hari dari sekarang, permintaan denda atau Diyat yang diminta keluarga korban sebesar Rp 21 miliar tidak dibayar. Maka Satinah akan meregang nyawa.

"Kami ini bukan siapa-siapa, tapi kami peduli dengan para pahlawan devisa yang berkontribusi kepada negara. Termasuk uang yang dimakan oleh para anggota dewan itu, adalah hasil keringat TKW di Arab Saudi. Jika Satinah harus dipancung, kami berharap bisa bertemu dengannya di Surga nanti," lanjut Adit.

Para mahasiswa yang turun ke jalan itu, rencananya akan menggalang dana selama 2 hari hingga Kamis 27 Maret 2014. Mereka akan berkoordinasi dan menyalurkan dana yang terkumpul, kepada lembaga Migran Care Indonesia.

Pada perkara ini, Satinah Binti Djumadi yang merupakan TKI asal Dusun Mrunten Wetan, Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang terancam hukuman pancung di Arab Saudi setelah divonis bersalah oleh pengadilan Arab Saudi membunuh dan mencuri uang sebesar 37 riyal.

Putusan hukuman mati dengan cara dipancung tersebut sebenarnya telah ditetapkan pada 3 Maret 2014 lalu. Namun, karena pemerintah berhasil melobi Raja Saudi, Satinah yang kini sudah mendekam dipenjara batal dieksekusi.

Baca Juga:

Kasus Satinah, Dino Patti Djalal Ajak Konglomerat Turun Tangan

Tebus TKI Satinah Rp 25 M, SBY: Negara Harus Menanggung Terus?

TKI Satinah Terancam Hukum Pancung, RI Kirim Tim ke Arab Saudi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.