Sukses

Pemilik Warung Nasi di Cengkareng Tewas, Diduga Oleh Perampok

Zainah ditemukan tak bernyawa oleh kakaknya, Endar, yang hendak mengajak belanja keperluan warung sekitar pukul 04.30 WIB pagi tadi.

Liputan6.com, Jakarta - Kejahatan memang tak pandang siapa korbannya. Kali ini, pemilik warung nasi Sunda, Zainah (32) ditemukan tak bernyawa di warungnya di Gudang 88, RT 10/13, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat. Zainah ditemukan tak bernyawa oleh kakaknya, Endar, yang hendak mengajak belanja keperluan warung sekitar pukul 04.30 WIB pagi tadi.

"Waktu mau buka warung dan diketahui kasur keadaan berantakan dan korban ditutupi baju dan kasur ceceran darah," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Hengki Haryadi, Rabu (26/3/2014).

Endar kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cengkareng. Dugaan sementara Zainah disambangi perampok saat sedang tertidur pulas.

Dari hasil olah TKP, di tubuh korban juga ditemukan luka akibat pukulan benda tumpul. Pelaku juga  diduga mengambil uang yang di kotak sebesar 800 ribu yang akan digunakan korban belanja sayuran. "Korban tewas dengan luka tangan nyaris putus dibacok, dan kepala getok pakai benda keras," jelas Hengki.

Polisi yang mengolah TKP menemukan gunting dan palu berlumuran darah. Diduga alat itulah yang digunakan perampok untuk menghabisi nyawa Zainah.

"Di lokasi kejadian kami menemukan palu dan gunting dengan kondisi penyok-penyok, diduga benda itu untuk membunuh korban," kata Kanit Reskrim Polsek Cengkareng AKP Widodo.

Widodo juga menambahkan, wanita asal Pandeglang, Banten, itu ditemukan dalam keadaan tertutup selimut, kasur dengan luka di tangan nyaris putus dan juga luka getokan benda tumpul di kepala. "Korban tidak sampai diperkosa, karena masih berpakaian lengkap," tambah Widodo.

Polisi menemukan ember berisi air dengan noda darah. Diperkirakan usai menghabisi Zainah, pelaku sempat cuci tangan untuk membersihkan darah.

Polisi mengaku sedang mendalami dan memeriksa saksi-saksi. Polisi melakukan pengejaran terhadap tersangka. Jenazah Zainah masih berada di RSCM guna kepentingan otopsi. (Yus Ariyanto)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.