Sukses

Pelayanan Dinilai Lambat, Buruh di Bogor Tolak BPJS

Buruh di Bogor mengkritisi pelayanan BPJS Ketenagakerjaan yang lambat dan berbelit-belit serta perlakuan yang berbeda dari pihak RS.

Liputan6.com, Bogor - Ratusan buruh yang tergabung dalam Federasi Konstruksi Umum dan Informal (FKUI) Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI) menggelar aksi di depan Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Massa langsung berkerumun sambil berorasi mengeluarkan aspirasinya.

Kedatangan mereka tak lain untuk menolak fasilitas BPJS Ketenagakerjaan yang dinilai tidak bisa memberikan pelayanan secara profesional kepada kaum buruh. Mereka mengkritisi soal pelayanan BPJS Ketenagakerjaan yang lambat dan berbelit-belit.

"Mekanisme pelayanan kesehatan terlampau lambat, contohnya untuk menggunakan BPJS di rumah sakit, harus ada rujukan dari puskesmas," jelas Ketua DPC FKUI SBSI Kabupaten Bogor, Mariot Nainggolan dalam orasinya, Selasa (25/3/14).

Menurutnya, rumah sakit yang bisa menerima BPJS hanya rumah sakit milik pemerintah, sehingga pelayanannya tidak maksimal. Ia juga merasa bila menggunakan BPJS, rumah sakit bertindak tidak adil dalam memberikan pelayanannya.

"Kita daftar pagi di rumah sakit, dikasih layanannya magrib. Lalu kalau misal kita minta kamar, rumah sakit suka bilang tidak ada, tapi ketika ada orang lain minta kamar langsung bayar cash, rumah sakit langsung bilang ada," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Cabang Utama BPJS Kesehatan Bogor, Anurman Huda mengatakan pihaknya masih harus bernegosiasi dengan rumah sakit swasta, agar ribuan buruh pemegang kartu BPJS bisa menikmati fasilitas BPJS di banyak rumah sakit.

"Soal pelayanan dan fasilitas yang terbatas, karena selama ini pemegang kartu BPJS bertumpuk di RSUD, sehingga kapasitas sulit ditambah dalam waktu dekat. Untuk itu kami perlu negosiasi dengan banyak pihak rumah sakit swasta," jelasnya saat dikonfirmasi.

Dirinya menganggap aspirasi para buruh ini harus ditindaklanjuti untuk bisa meningkatkan pelayanan bagi para pemegang kartu BPJS. (Raden Trimutia Hatta)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini