Sukses

Dokter Gamal, Penggagas Asuransi Kesehatan `Sampah`

Dokter Gamal adalah penggagas klinik kesehatan yang melayani masyarakat dengan imbalan sampah. Seperti apa pengobatannya?

Liputan6.com, Jakarta - Warga berbondong-bondong mendatangi sebuah klinik kesehatan di Kota Malang, Jawa Timur. Mereka datang untuk mendapatkan layanan kesehatan hanya dengan berbekal sampah yang terkumpul dari dari rumah masing-masing.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV dalam Sosok Minggu Ini, Minggu (23//3/2014), mereka menyetorkan botol plastik, kardus, dan sampah lain kepada petugas sebagai premi asuransi.

Tokoh utama di balik program asuransi kesehatan dengan iuran sampah ini adalah dokter muda, Gamal Albinsaid. Bagi Gamal, program ini bisa jadi terobosan untuk warga miskin di Indonesia.

Bersama teman-temannya, Gamal membentuk Organisasi Wirausaha Kesehatan Indonesia Medika dengan program andalan asuransi sampah.

Walau dibayar dengan sampah bukan berarti layanan yang diberikan seadanya. Di klinik asuransi sampah ini peserta mendapat berbagai layanan kesehatan standar, termasuk cek kadar gula darah atau kadar kolesterol.

Tiap bulan peserta asuransi menyetor sampah yang sudah dipilah senilai Rp 10 ribu. Setelah ditaksir nilainya, sampah diolah sesuai jenisnya. Sampah organik diolah menjadi pupuk, sementara sampah nonorganik dijual kepada bank sampah dan sebagian diolah oleh warga binaan menjadi kerajinan tangan.

Di Kota Malang, model asuransi kesehatan ini tengah dikembangkan di 5 klinik. Teman-teman dokter Gamal dengan senang hati ikut serta, karena tahu manfaat program ini untuk masyarakat.

Berkat program asuransi sampah ini, awal tahun 2014 dokter Gamal memperoleh gelar the prince of Wales young sustainability entrepreneur. Penghargaan tersebut diberikan oleh Unilever dan Universitas Cambridge di Inggris kepada wirausahawan muda yang peduli pada masalah sosial dan lingkungan. Penghargaan disematkan oleh Pangeran Charles di Istana Buckingham.

Kesuksesan ini tentu tidak dikerjakan Gamal sendirian. Ia mendapat bimbingan yang tepat dari dokter Rita Rosita. Dokter muda berusia 24 tahun ini pun siap bekerja keras agar model asuransi sampah terus berkembang dan berkelanjutan.
 
Baca juga:

[VIDEO] Tati Mulyati Lawan Kanker dengan Kerajinan Sulam

[VIDEO] Sumartono, Aktivis PMI Penggerak Pengobatan Gratis

[VIDEO] Pasutri di Depok Bantu Ekonomi Warga Melalui Bank Sampah

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.