Sukses

2 Objek Diduga MH370 Tak Ditemukan, Tenggelam di Laut?

4 Pesawat langsung dikirim menuju titik 2.500 km di barat daya Perth. Hingga saat ini, hasilnya nihil. Boeing 777-200ER belum ditemukan.

Liputan6.com, Canberra - Saat Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengumumkan temuan 2 objek diduga Malaysia Airlines MH370 di depan parlemen, Kamis 20 Maret 2014, 4 pesawat langsung dikirim menuju titik 2.500 km di barat daya Perth. Hingga saat ini, hasilnya nihil. Boeing 777-200ER itu tak kunjung ditemukan.

Pesawat canggih Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) P-8 Poseidon bahkan harus balik ke pangkalan setelah terbang mencari selama 4 jam. Bahan bakar tak cukup.

"Ini adalah proses yang panjang menuju ke lokasi, sayangnya, pesawat hanya bisa mengudara 1 jam hingga 2 jam di atas area sebelum kembali ke daratan untuk mengisi bahan bakar," kata Warren Truss, yang saat ini menjadi pejabat perdana menteri sementara Tony Abbott berada di luar negeri kepada Australian Broadcasting Corp, seperti Liputan6.com kutip dari CBS News, Jumat (21/3/2014).

Kondisi cuaca di area pencarian juga tak mendukung. Bahkan ada kemungkinan makin memburuk. "Ini pencarian yang sangat sulit."

Objek yang tertangkap satelit WorldView-2 milik perusahaan asal Colorado, AS DigitalGlobe diambil pada 16 Maret 2014. Di ujung koridor selatan. Yang terbesar, yang berukuran 24 meter, bisa jadi adalah sayap Boeing 777-200ER milik negeri jiran. Diduga, jelang celaka, tangki bahan bakar di sayap makin habis. Menambah daya apung sayap.

Pesawat mungkin berhenti menyisir di tengah kegelapan, namun, proses pencarian tak kemudian berhenti. Kapal Norwegia Hoegh, St Petersburg yang mengangkut mobil dan 20 kru asal Filipina menggunakan lampu sorot membelah malam mencari keberadaan puing.

Tantangan Terbesar: Waktu

Keberadaan objek yang tertangkap satelit mungkin lebih jauh dari posisinya saat tertangkap satelit.

Sejumlah ahli juga sempat dikecewakan dengan gambar satelit yang diduga menunjukkan lokasi diduga puing MH370 yang diambil oleh satelit China. Tiongkok sebelumnya mengatakan, foto yang diambil dari orbit menunjukkan benda terapung di Laut China Selatan sepanjang rute pesawat dari Kuala Lumpur - Beijing. Belakangan, benda itu tak ada kaitannya dengan pesawat yang raib.

Penyidik menghadapi tantangan besar sejak pesawat dinyatakan hilang. Terutama soal waktu. Material pesawat yang berat makin lama akan makin tenggelam, sementara material yang ringan akan mengapung dan menyebar di permukaan air.

"Ingat apa yang terjadi pada Air France 447, meski puing didapat dalam hitungan hari, butuh waktu 2 tahun untuk menentukan lokasi bangkai pesawat," kata Paul Hayes, direktur keamanan Ascend, konsultan penerbangan yang berbasis di London.

Dan meski obyek tersebut berhasil didekati, tak serta-merta bisa memastikannya sebagai pesawat yang raib.

Menurut Michael Daniel, pensiunan pejabat Badan Penerbangan Federal AS atau United States Federal Aviation Administration, bisa jadi butuh waktu 48 jam alias 2 hari.

"Jika mereka punya keyakinan atau indikasi puing itu adalah pesawat MH370, salah satu langkah pertama yang harus dilakukan adalah menurunkan pelampung sonar di dalam air," kata dia kepada Straits Times.

"Jika ada kotak hitam (black box) di sana, pelampung harus mampu mengambil sinyal. Ini bisa memakan waktu hingga 48 jam, tapi itu semua tergantung pada seberapa dekat atau jauh kapal atau pesawat di dekatnya."

Pelampung sonar adalah perangkat yang dilengkapi dengan penerima akustik dan pemancar radio yang memancarkan sinyal radio ketika mendeteksi suara di bawah air. Sementara, baterai di kotak hitam biasanya berfungsi selama 30 hari. (Shinta Sinaga)

Baca juga:

Misteri MH370 Berakhir pada Hari Ke-13 di Perairan Perth?

Ukuran Obyek Misterius di Perth Versus Dimensi Pesawat MH370

Pesawat MH370 Terlama Hilang Dalam Sejarah Abad 21

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini