Sukses

Bagai Slank yang Dijaga Bunda Iffet, Jokowi Dijaga Siapa?

Dibentuk oleh Bimbim lebih dari 30 tahun lalu, group musik Slank menjadi band papan atas di Indonesia.

Citizen6, Jakarta Dibentuk oleh Bimbim lebih dari 30 tahun lalu, grup musik Slank menjadi band papan atas di Indonesia. Dalam perjalannya tidak selalu mulus. Pernah terancam bubar, pernah tersandung narkoba tapi selalu bangkit dengan lagu-lagunya yang terus bisa dinikmati hingga saat ini. Tak banyak grup band seperti ini, munkin hanya Iwan Fals yang setara. Grup yang memiliki kepedulian sosial yang tinggi ini kini berkolaborasi dengan Liputan 6 melalui Indonesia Baru – Nggak ada Matinya. Meski bermain dalam ranah budaya populer, Slank tetap menjadi pujaan dan bertahan berpuluh tahun.

Budaya Populer

Budaya populer dalam konteks mazab kritis memandang sebuah grup band seperti sebuah industri yang terus meraih keuntungan saat mereka tengah berada di puncak karir. Banyak grup band yang terdiri dari lima, tujuh, sebelas hingga puluhan yang cantik-cantik dan ganteng-ganteng yang saat berjaya bisa manggung di beberapa televisi dalam satu hari tapi kemudian tak terdengar namanya.

Budaya populer dipandang sebagai budaya yang rendah, kacangan, dan akan layu dalam waktu singkat. Budaya seperti ini sebenarnya melawan budaya-budaya yang sudah mapan. Dulu, jika seseorang ingin menjadi pembawa acara atau host haruslah ganteng, cantik, ke indo-indoan, tinggi, putih, tegap, semampai, dan lain-lain.  

Tapi kini,  seorang Karni Ilyas misalnya, menabrak semua kriteria seorang pembawa acara. Wajah, suara dan penampilannya jauh dari standar seorang broadcaster. Tapi dalam pemikiran orang kritis, apa yang ditampilkan ini menunjukan adanya ketidaksukaan penonton pada pembawa acara yang selama ini dinilai tidak mampu berdebat dengan narasumbernya.

Fenomena seperti ini juga ada pada Tukul dalam empat mata Trans 7, Olga dan kawan kawan di Anteve, dan Narji di Eatbulaga SCTV.  Masalahnya penonton TV mainsteam di Indonesia meski dari golongan menengah ke bawah, mayoritas berpikiran kritis yang tidak pernah puas dengan apa yang mereka lihat.  

Dalam masyarakat yang kritis dan cenderung berpikiran post modern ini sangat gemar dengan budaya populer dan kini tidak hanya pada acara di Televisi tapi juga masuk ke ranah politik.

Ketika dulu masyarakat kagum pada pemimpin yang mapan karena memiliki sosok ganteng, cerdas, dan berwibawa kini beralih pada sebuah anti kemapanan pada sosok yang tidak ganteng, apa adanya, tidak terlihat cerdas tapi yang penting jujur, tidak korupsi dan terlihat bekerja. Ia menjadi idola baru.

Dalam sebuah pemaparan politik di Bandung awal Maret lalu, Prof Yusril dengan tegas menyatakan dirinya pesimistis menjadi Presiden. Meski ia berasal dari kampung di Belitung Timur tapi sayangnya ia berwajah kota, yang menurutnya sedang tidak populer.

Ada pandangan fenomena Jokowi sebagai pop politik, yang diramalkan akan runtuh dalam dua hingga tiga tahun sama dengan runtuhnya boy band atau girl band. Apalagi jika lagunya hanya "Sana tanya ketua umum dan blusukan" .

Tapi jangan lupa, seperti Slank, Jokowi juga bisa menjadi abadi jika lagu blusukan itu adalah sebuah keharusan yang dilakukan oleh semua pemimpin bangsa. "Bagaimana kita bisa mengerti rakyat jika kulit kita tak bersentuhan" itu kata Jokowi.

Jadi abadi jika menghormati dan mendengar orang yang lebih tua menjadi salah satu karakter penting dalam memimpin bangsa ini. Selain menjadi vokalis utama, Jokowi juga perlu sedikit melihat Slank dalam bermain sebagai sebuah grup.

Ada Kaka yang menjadi vokalis utama tapi Bim Bim, Ridho dan Abdee yang menjadi back vokal yang semakin membuat lagu-lagu Slank kompak. Jadi diperlukan sebuah Band of Brothers – Jokowi harus didampingi oleh para pemain lain yang sehati dan sepemikiran dengannya. – Dan ibu Mega, duduk sambil menikmati lagu-lagu yang akan dinyanyikan Jokowi dkk seperti yang dilakukan oleh bunda Iffet selama penayangan Indonesia Baru.

Ibu Mega tentu akan bertindak ketika Jokowi dan kawan kawan mulai haus kekuasaan, seperti yang pernah dilakukan oleh Bunda Iffet pada anak-anak Slank yang sempat jatuh akibat narkoba.  Jokowi kini mulai memainkan lagu "blusukannya" seperti sepenggal lirik dalam lagu slank:

"Sabar sabar aku coba sadar. Sadar sadar seharusnya kita sadar. Kau dan aku tercipta gak boleh terpisah Dan tak bisa jauh jauh darimu Ku tak bisa jauh jauh darimu (3x)".

Jokowi tak boleh jauh dari rakyatnya. Selamat " bermain musik" para penonton akan menilai nanti. (mar)

Penulis
Raymond Kaya (wartawan di SCTV – Mahasiswa Magister Komununikasi Universitas Mercu Buana, Jakarta)
Jakarta, raymondkxxx@hotmail.com

Baca juga:
Foto Bencana Pangkalan Bun di`like` Banyak Orang
Cinemaholic: Yuk Ngobrol Film Horor dengan Pakarnya


Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

Mulai Rabu 19 Maret 2014 sampai dengan 3 April 2014, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Apa Arti Pemilu Buatmu". Ada hadiah utama LinkSys Smart Wi-Fi Router untuk satu pemenang dan merchandise spesial untuk 5 tulisan terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini