Sukses

Marah, Keluarga Penumpang MH370 Ancam Mogok Makan

China berulangkali meminta Malaysia berbuat lebih banyak untuk menjaga perasaan keluarga penumpang dari China dan memberi informasi terkini

Liputan6.com, Beijing - Keluarga penumpang asal China yang gusar mengancam melakukan mogok makan hingga Pemerintah Malaysia mengungkapkan kebenaran mengenai nasib anggota keluarga mereka yang menumpangi Malaysia Airlines. Pesawat nahas itu hilang dalam perjalanan dari Kualalumpur ke Beijing.

Sepuluh hari sejak pesawat itu hilang satu jam setelah lepas landas, ratusan keluarga korban masih menunggu keterangan di hotel di Beijing. Sekitar dua pertiga dari 239 penumpang pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 itu adalah warga negara China.

Keluarga penumpang menumpahkan kemarahan dan kesedihan mereka kepada perwakilan MAS yang dikirim maskapai itu untuk menemui mereka pada Selasa (18/3/2014). Keluarga penumpang juga meminta bertemu dengan duta besar Malaysia.

"Kami hanya ingin kebenaran. Jangan biarkan mereka menjadi korban politik. Apapun partai politik Anda, berapa besar kekuasaan yang Anda punya, jika tidak ada kehidupan apa gunanya? Dimana rasa belas kasihmu," kata seorang perempuan paruh baya dengan nada marah.

"Anda selalu bersikap maju mundur. Saya rasa pemerintah Anda tahu dalam hati kenapa kami ingin jawaban. Karena Anda selalu membodohi kami, membohongi kami," imbuh seorang lelaki.

China berulangkali meminta Malaysia berbuat lebih banyak untuk menjaga perasaan keluarga penumpang dari China dan memberi informasi terkini bagi mereka.

"China telah meminta pihak Malaysia dan Malaysia Airlines bersungguh-sungguh merespons permintaan yang wajar dari keluarga penumpang China," kata jurubicara Kementerian Luar Negeri China Hong Lei dalam jumpa pers harian.

Perwakilan MAS di China mengatakan, informasi yang diterima keluarga penumpang di luar kendalinya.
"Saya bisa menerima kritik dan kesalahan yang Anda tunjukkan. Namun masalahnya untuk beberapa informasi, kami benar-benar tidak memiliki akses. Dari posisi saya, saya benar-benar tidak bisa mengaksesnya. Jadi saya minta maaf," ucapnya.

Saat perwakilan MAS tersebut keluar, keluarga penumpang meneriakinya, melontarkan protes seraya mengangkat kepalan tangan ke atas.

"Teruskan protes. Hargai nyawa. Jangan biarkan mereka menjadi korban politik. Katakan kebenaran," teriak mereka.

Seorang perempuan yang memimpin aksi itu mengangkat sebuah kertas bertuliskan slogan-slogan dan mengatakan keluarga penumpang menyerukan aksi mogok makan.

"Hargai nyawa, kembalikan keluarga kami. Bisakah semua membaca ini? Bisa semua membaca ini?" katanya.

"Kami akan melakukan mogok makan. Saya mewakili," ucap sang perempuan itu.

"Keluarga berada di titik terburuk. Banyak keluarga datang dan pergi, beberapa sudah pergi. Anak muda masih bisa bertahan, namun orang tua sudah ambruk," teriaknya.

Belum jelas berapa banyak anggota keluarga yang akan bergabung dalam aksi mogok makan itu atau apakah aksi itu sudah berjalan.
          
Seorang lelaki hanya dikenali sebagai Wen yang anaknya termasuk salah satu penumpang mengulangi permintaannya untuk bertemu Dubes Malaysia.

"Kami belum memutuskan untuk pergi ke kedutaan, namun kami meminta agar Dubes Malaysia datang dan menjawab pertanyaan keluarga serta memberi informasi. Mereka ini berahasia, mereka tidak pernah mengatakan yang sebenarnya," pinta dia.

beberapa warga meminta pemerintah China untuk mengenakan sanksi kepada Malaysia atas buruknya penanganan insiden ini.

"Malaysia tahu bahwa pesawat mengubah haluan, namun masih menutupi. Tahu bahwa ia tidak berada di Laut China Selatan, namun membiarkan semua orang mencari di sana sampai beberapa hari, dan mereka masih menyembunyikan semua informasi," kata seorang pengguna laman mikroblogging Sina Weibo, "Negara yang nakal ini harus dikenai sanksi." (Ant)

Baca juga:

Misteri Kata-kata Terakhir Kopilot Pesawat Malaysia Airlines

Pesawat MH370 Mendarat di Pulau `Rahasia`? Ini Kata Malaysia

Pesawat Malaysia Airlines Jadi Alat Teror ala `9/11` di India?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini