Sukses

Panglima TNI: Anggota Pembeking Pembalakan Liar Segera Dipecat

Panglima TNI Jenderal Moeldoko berjanji tidak akan menolerir anggotanya yang diduga terlibat pembalakan liar di hutan Riau.

Liputan6.com, Pekanbaru - Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengaku geram mendengar anggotanya Serma Sudigdo terlibat membekingi pembalakan liar di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil, Riau. Ia berjanji tidak akan menolerir anggotanya yang diduga terlibat kejahatan.

"Kalau ada prajurit saya yang melakukan tindakan luar biasa itu (pembalakan liar), dipecat," tegas Moeldoko di Posko Satgas Penanggulangan Bencana Asap Riau di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, Senin (17/3/2014).
 
Moeldoko mengatakan, keterlibatan anggotanya dilaporkan Pangdam Bukit Barisan Mayjen TNI Istu Hari. Menurutnya, Serma Digdo tengah disidang dalam kasus berbeda. "Tetapi dia bisa menggerakkan anggota-anggotanya tetap bekerja di lapangan (Cagar Biosfer)," katanya.
 
Dijelaskan Moeldoko, oknum TNI tersebut merupakan pemain lama dalam pembalakan liar. Ia ditangkap Detasemen Polisi Militer Pekanbaru di Medan, Sumatera Utara, Kamis 13 Maret lalu.

Pada kesempatan terpisah, Komandan Denpom Pekanbaru Mayor CPM Tugino mengatakan tersangka sudah ditahan dan akan diadili pada pengadilan militer. "Penyidik masih mendalami kasusnya untuk mengetahui keterlibatan pihak lain," ujarnya.
 
Sementara, Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Prihadi Agus Irianto, merasa kecewa dengan tindakan oknum TNI itu. "Yang membuat saya miris, di Cagar Biosfer itu ribuan hektare4 yang dibakar dan ditebang," katanya.

Dia menyebutkan betapa terorganisirnya pekerjaan yang dilakukan para pembalak. "Sebelum ditebang, kayu dibakar. Siangnya berasap. Malam karena kena angin, lalu tumbang-tumbang. Yang tumbang dipotong oleh mereka. Dibuat balok-balok, lalu dikirim," tandas Prihadi. (Ismoko Widjaya)

 

Baca juga:

17 Tahun Kabut Asap Riau Tanpa Penyelesaian

3 Perambah Cagar Biosfer Dibekuk Satgas Asap Riau

71 Penerbangan di Bandara Pekanbaru Ditunda Akibat Kabut Asap

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini