Sukses

Jokowi Digugat, Gerindra: Bukan `Serangan` Balik

Pelaporan kepada Jokowi ini bukan mengindikasi serangan balik kepada mantan Walikota Solo itu

Liputan6.com, Jakarta - Joko Widodo alias Jokowi akan digugat ke pengadilan karena dianggap meninggalkan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta dengan menjadi calon presiden dari PDIP. Gugatan dilayangkan mantan pendukung Jokowi di Pilkada DKI yakni dari Tim Advokasi `Jakarta Baru`. Gugatan itu dinilai wajar.

"Tim Advokasi itu kan bentukan Jokowi dalam meminimalkan kecurangan saat Pemilukada. Jika kini mereka yang secara sukarela telah membantu Jokowi melaporkan ke PN Pusat, saya rasa itu sangat, sangat, sangat wajar. Karena itu bentuk kekecewaan mereka terhadap Jokowi yang tidak komitmen dengan janji-janjinya," ujar M Sanusi, Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI, di Balaikota Jakarta, Senin (17/3/2014).

Sanusi menilai, pelaporan ini bukan mengindikasi serangan balik kepada mantan Walikota Solo itu. Tetapi lebih kepada sebuah peringatan, bahwa belum semua janji-janji Jokowi direalisasikan untuk membangun Jakarta Baru sesuai dengan tagline-nya.

"Menyerang balik, bukan. Ini sebuah tindakan batas akhir untuk meminta Jokowi berkomitmen," kata anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta ini.

PDIP resmi mencalonkan Jokowi sebagai calon presiden pada Pmeilu 2014. Upaya ini mendapat penolakan Tim Advokasi Jakarta Baru yang dulu membantunya dalam pilkada DKI Jakarta. Koordinator Tim Advokasi Jakarta Baru Habiburokhman mengatakan pihaknya melakukan gugatan kepada Jokowi karena meninggalkan tugasnya sebagai Gubernur DKI

"Kami sekarang sedang mengumpulkan bukti-bukti seperti video atau kontrak tertulis," kata Habiburokhman saat dihubungi Liputan6.com, Senin 17 Maret 2014.  Rencananya, gugatan akan dimasukkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu 19 Maret 2014.

Habiburokhman menjelaskan, pihaknya membantu Jokowi-Ahok karena yakin pasangan ini bisa menyelesaikan banyak masalah di Jakarta. "Mereka bisa menyelesaikan masalah yang tak bisa diatasi gubernur-gubernur terdahulu," kata pria yang juga Ketua Advokasi Partai Gerindra ini.

Berikut 19 janji Jokowi ketika kampanye pemilihan calon gubernur DKI Jakarta seperti yang dimuat dalam situs resmi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

1. Tidak memakai voorijder untuk merasakan juga kemacetan.

2. Hanya satu jam di kantor. Selebihnya, meninjau pelayanan publik di lapangan.

3. Tidak tersinggung dengan pertanyaan wartawan yang menyudutkan pihaknya.

4. Tidak memberikan pentungan dan perlengkapan yang memungkinkan Polisi Pamong Praja memukul warga.

5. Menambah 1.000 unit bus Transjakarta.

6. Memberikan honor tambahan kepada Ketua RT/ RW di Jakarta sebanyak Rp500 ribu per bulan, dan asuransi kesehatan.

7. Memberikan asuransi kesehatan kepada semua anggota RT/RW.

8. Akan memimpin Jakarta selama lima tahun. Tidak menjadi kutu loncat dengan mengikuti Pemilu 2014. (Jumpa pers di rumah Megawati Soekarnoputri, 20 September 2012)9. Membangun perkampungan yang sehat dan layak huni. Hunian di bantaran Sungai Ciliwung di desain menjadi kampung susun. Melakukan intervensi sosial untuk merevitalisasi pemukiman padat dan kumuh tanpa melakukan penggusuran. (Debat Calon Gubernur DKI Jakarta, 14 September 2012)

10. Mengatasi banjir dengan melakukan pembangunan embung/folder untuk menangkap dan menampung air hujan di setiap kecamatan dan setiap kelurahan. Mengintegrasikan seluruh saluran drainase agar terkoneksi dengan kanal-kanal pembuangan air.

11. Memperbanyak armada angkutan umum, terutama bus TransJakarta di koridor-koridor yang tetap dipertahankan sebagai jalur bus khusus. Merintis MRT/subway. Busway diubah menjadi railbus yang berkapasitas lebih besar. Dengan demikian yang bergerak warga bukan mobil.

12. Membangun mal PKL, ruang publik & revitalisasi pasar tradisional sehingga tidak mengganggu pengguna jalan. (Jakarta, 18 September 2012)

13. Membangun kebudayaan warga kota berbasis komunitas. Merevitalisasi dan melengkapi fasilitas kawasan Old Batavia.

14. Membenah birokrasi bersih dan profesional agar pemerintahan berjalan bersih, transparan, dan profesional.

15. Memberikan pendidikan gratis Kartu melalui kartu Jakarta Pintar. Dengan kartu ini maka warga Jakarta dapat merasakan pendidikan gratis dari SD hingga SMA. Program ini telah berhasil diterapkan di Solo selama lima tahun. (Kampanye di Kampung Sawah, Gandaria Selatan, Jakarta Selatan, 29 Juni 2012).

16. Melegalkan tanah-tanah yang sebelumnya tidak diakui oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta atau tanah ilegal. (Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, 15 September 2012)

17. Melakukan redesain total dengan membangun Jakarta dari kampung-kampung. (Menteng Dalam, 14 September 2012).

18. Setiap kampung punya ruang publik, ruang hijau, serta drainase memadai dan punya tangki pembuangan komunal. (Menteng Dalam, 14 September 2012)

19. Melanjutkan program Kanal Banjir Timur serta pembangunan tanggul di tiap kecamatan.

(Ismoko Widjaya)

Baca juga:

Dinilai Tinggalkan Tugas di Jakarta, Jokowi Digugat ke Pengadilan

Jokowi `Kutu Loncat`, Sabam Sirait: Nggak Benar!

Perjanjian Batu Tertulis Keluar, Sesepuh PDIP: Penolakan Gerindra

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.