Sukses

Pejabat Malaysia: Pesawat MH370 Dibajak

Berdasarkan hasil investigasi oleh tim penyelidik Malaysia, pesawat MH370 dipastikan telah dibajak.

Liputan6.com, Kuala Lumpur- Penyebab hilangnya pesawat maskapai Malaysia Airlines Boeing 777-200ER MH370 masih simpang siur beberapa hari terakhir. Ada yang menyebut pesawat meledak di udara, jatuh ke laut, atau dibajak dan dibawa ke suatu tempat.

Namun kini pejabat Malaysia mengungkapkan temuannya. Menurut pejabat yang tak disebutkan namanya itu mengatakan, berdasarkan hasil investigasi oleh tim penyelidik Malaysia, pesawat MH370 dipastikan telah dibajak.

"Ini sudah dipastikan demikian (dibajak)," ungkap pejabat itu, yang dimuat media Malaysia, The Star, Sabtu (15/3/2014). Laporan ini juga dimuat media lain, seperti News.com.au, Guardian, dan Euro News.

Hal itu berdasarkan adanya temuan sistem komunikasi dimatikan dari pesawat. Namun pejabat itu belum bisa memastikan di mana MH370 dibajak dan apa motif dari aksi tersebut.

Amerika Serikat sebelumnya telah menyatakan pesawat MH370 kemungkinan besar dibajak. Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan AS, sistem komunikasi MH370 dimatikan dari dalam pesawat.

2 Pejabat senior Kementerian Pertahanan AS atau Pentagon mengendus telah terjadi "intervensi manual" dari dalam pesawat yang menutup 2 sistem komunikasi di dalam pesawat. "Diyakini telah terjadi intervensi secara manual," ungkap sumber yang dilaporkan ABC News di Amerika Serikat, Jumat 14 Maret.

Dijelaskan, 2 sistem komunikasi ditutup. Yang pertama, sistem pelaporan data ditutup pada 8 Maret 2014 sekitar pukul 01.07 waktu setempat. Kedua, sistem transponder yang mentransmisikan lokasi dan ketinggian pesawat ditutup 14 menit kemudian, pada pukul 01.21 waktu setempat.

MH370 menghilang pada pukul 02.40 waktu setempat setelah lepas landas dari Kuala Lumpur, Malaysia pukul 00.55 waktu setempat. Seharusnya burung besi tersebut mendarat di Bandara Beijing, China pukul 06.30 waktu setempat.

Seorang keluarga penumpang asal China sebelumnya menyatakan harapannya agar pesawat dibajak. Dia mengaku memilih pesawat lebih baik dibajak dan dibawa ke suatu tempat daripada kecelakaan atau jatuh ke lokasi tertentu. Sebab apabila dibajak, maka para penumpangnya masih hidup.

"Kami sangat menanti kemungkinan kabar pesawat dibajak. Ini merupakan harapan yang kami panjatkan," ujar seorang wanita, anggota keluarga penumpang China, seperti dimuat Channel News Asia.

Ada 239 penumpang yang berada di MH370 itu. Mereka terdiri dari 153 warga China, 38 Malaysia, 7 Indonesia, 5 India, 7 Australia, 3 Prancis, 3 Amerika Serikat, 2 Selandia Baru, 2 Ukraina, 2 Kanada, 1 Rusia, 1 Italia, 1 Taiwan, 1 Belanda, dan 1 Austria serta 12 awak pesawat.

Baca juga:

Keluarga Penumpang: Saya Berharap Malaysia Airlines Dibajak

Malaysia Airlines Diduga Berbelok ke Aceh Sampai India

Inggris Tangkap Sinyal `Ping` dari Malaysia Airlines yang Hilang

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini