Sukses

Gerindra Kecam Diskriminasi Penyandang Difabel Dalam SNMPTN

Sejumlah persyaratan SNMPTN yang ditetapkan Kemendikbud menutup ruang bagi para penyandang difabel untuk turut serta.

Liputan6.com, Jakarta - Proses pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) sudah dimulai. Namun sejumlah persyaratan SNMPTN yang ditetapkan Kemendikbud menutup ruang bagi para penyandang difabel untuk turut serta.

Dalam situs resmi proses seleksi SNMPTN, ada persyaratan yang tidak membolehkan penyandang disabilitas mengikuti seleksi. Pada persyaratan yang ditentukan disebutkan bahwa yang memiliki keterbatasan fisik tidak dapat ikut mendaftar yaitu golongan tuna rungu, tuna wicara, tuna daksa, tidak buta warna keseluruhan dan sebagian, serta adanya persyaratan khusus yang bisa diakses di website Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Juru bicara bidang pendidikan Partai Gerindra Indah Mawarti pun mengecam keras Kemendikbud yang tidak memperbolehkan penyandang disabilitas untuk mengikuti SNMPTN.

"Tidak diperbolehkannya penyandang disabilitas untuk mengikuti SNMPTN adalah bentuk dari diskriminasi yang dilakukan oleh Kemendikbud. Para penyandang disabilitas adalah warga negara Indonesia yang punya hak yang sama dengan warga lainnya dalam bidang pendidikan," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (14/3/2014).

Caleg DPR RI Partai Gerindra Dapil Jawa Tengah VI itu mengatakan, keterbatasan fisik bukanlah penghalang bagi seseorang untuk memperoleh pendidikan. Karena pendidikan adalah sarana bagi seseorang untuk menjadi individu yang lebih baik.

"Ada banyak penyandang disabilitas yang melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi dan juga memperoleh prestasi. Janganlah tutup akses mereka untuk maju," tegasnya

Kemajuan bangsa, menurutnya, ditentukan oleh kualitas pendidikannya. Karena itu Gerindra memiliki komitmen kuat dalam bidang pendidikan.

"Salah satu program kerja Partai Gerindra adalah meningkatkan kualitas pembangunan manusia Indonesia melalui program pendidikan seperti yang tertuang dalam 6 Program Aksi Transformasi Bangsa Partai Gerindra," tukas Indah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.