Sukses

Radar Militer Deteksi Pesawat Tak Dikenal Lintasi Andaman, MH370?

Muncul dugaan bahwa pesawat dari Negeri Jiran itu sengaja diterbangkan melintasi Semenanjung Melayu menuju Kepulauan Andaman.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 nomor penerbangan MH370 tujuan Kuala Lumpur-Beijing, China memasuki hari ketujuh. Kini, terungkap lagi data dari radar militer yang mendeteksi pesawat tak dikenal sejam setelah pesawat berisi 239 penumpang termasuk awak itu hilang. Dari pantauan data diketahui, pesawat tak dikenal itu melintasi Semenanjung Melayu menuju Kepulauan Andaman, Thailand.

Menurut 2 sumber penyidik yang tak disebutkan identitasnya kepada Reuters, Jumat (14/3/2014), pesawat tak dikenal itu memasuki rute perjalanan menuju Eropa. Biasanya di rute perjalanan itu ada beberapa pesawat seperti N571 dan P628.

Biasanya, rute itu dilintasi pesawat-pesawat komersial yang terbang dari Asia Tenggara ke Timur Tengah atau Eropa. Data ini dapat ditemukan dalam dokumen publik yang dikeluarkan oleh otoritas penerbangan regional.

Sementara, dalam deskripsi lebih rinci dari radar militer yang telah terungkap publik, sumber pertama menyebut posisi terakhir MH370 berada pada ketinggian 35.000 kaki atau sekitar 90 mil (44 km) di lepas pantai timur Malaysia menuju Vietnam. Lokasinya, dekat titik navigasi 'Igari'. Pesawat terlihat pukul 01.21 waktu setempat.

Dari data militer juga menunjukkan, pesawat Boeing 777-200 ER itu berbalik tajam ke arah barat menuju titik navigasi  'Vampi'. Posisinya, di timur laut provinsi Aceh, Indonesia. Setelah itu, diduga pesawat MH370 memasuki rute navigasi yang digunakan untuk pesawat N571 mengikuti rute ke Timur Tengah.

Dari sana, lanjut sumber itu, posisi terakhir pesawat menuju titik navigasi 'Gival', arah selatan dari pulau wisata Thailand, Phuket. Kemudian terdeteksi bergerak menuju barat laut ke titik navigasi 'Igrex'. Rute ini biasa digunakan pesawat P628 yang menuju Kepulauan Andaman, tujuan Eropa.
Dikonfirmasi soal ini, Kepala Angkatan Udara Malaysia menolak memberikan informasi mengenai kemungkinan arah pesawat.

Sumber tadi mengatakan Malaysia meminta data radar mentah dari tetangga Thailand, Indonesia dan India yang memiliki pangkalan Angkatan Laut di Kepulauan Andaman. Diduga, pesawat diterbangkan oleh seseorang yang terlatih atau diperintah dari ahlinya saat terakhir tertangkap pada radar militer di lepas pantai barat laut negara itu.

"Posisi terakhir pada pelacakan radar militer menunjukkan pesawat itu terbang menuju Pulau India di Andaman, sebuah pulau yang terhubung antara Laut Andaman dan Teluk Benggala," kata kedua sumber itu.

Titik arah (rute) dari lokasi geografis, bekerja dengan menghitung garis bujur dan lintang, yang membantu pilot menavigasi sepanjang jalur koridor udara.

Sumber dekat ketiga lainnya yang mengetahui penyelidikan itu mengatakan, muncul pertanyaan yang berfokus pada teori seseorang yang tahu bagaimana menerbangkan bisa pesawat dan dengan sengaja mengalihkan penerbangan yang membawa 239 orang di dalamnya. Dengan rute ratusan mil dari jalur dari Kuala Lumpur ke Beijing.

"Apa yang bisa kami katakan adalah: kami melihat sabotase, dengan membajak sebagai kata kuncinya," kata sumber yang merupakan seorang pejabat senior polisi Malaysia.

Sementara itu, pejabat di Departemen Perhubungan tidak bisa dihubungi untuk memberikan komentar terkait dugaan tersebut. Polisi Malaysia sebelumnya telah mengatakan mereka sedang menyelidiki apakah ada penumpang atau awak punya masalah pribadi atau psikologis, yang mungkin menjelaskan misteri hilangnya pesawat MH370 dengan kemungkinan pembajakan, sabotase atau kegagalan mekanis.

Dari komentar ketiga sumber itu, terlihat jelas bahwa fokus utama kecurigaan atas hilangnya Boeing 777-200ER dari para pihak berwenang adalah 'permainan kotor'. Sebagai hasil dari bukti baru itu, ungkap ketiga sumber tersebut, upaya pencarian multinasional sedang ditingkatkan di Laut Andaman dan juga Samudera Hindia.

Hilangnya burung besi MH370 itu semakin menjadi misteri, karena terjadi di zaman penerbangan modern. Di mana seharusnya semua data bisa dilacak. Semakin membingungkan, karena tidak ada jejak pesawat atau tanda-tanda dari puing pesawat. Meski telah dilakukan pencarian oleh Angkatan Laut dan pesawat militer oleh beberapa negara.

Penampakan Terakhir

Penampakan terakhir dari pesawat Boeing 777-200ER pada layar radar sipil terdeteksi sebelum pukul 01.30 waktu Malaysia pada Sabtu 8 Maret 2014. Tepatnya kurang dari 1 jam setelah lepas landas dari Kuala Lumpur, saat pesawat terbang di Teluk Thailand. Yang menempatkan pesawat di pantai timur Malaysia.

Kepala Angkatan Udara Malaysia mengatakan, sebuah pesawat yang bisa saja pesawat yang hilang itu terdeteksi pada radar militer pada pukul 02.15, 320 km barat laut dari Penang Island di lepas pantai barat Malaysia. Posisi ini menandai batas radar militer Malaysia di bagian negara itu, ujar sumber keempat kepada Reuters.

Ketika ditanya tentang kisaran radar militer dalam sebuah konferensi pers pada hari Kamis 13 Maret, Menteri Transportasi Datuk Seri Hishammuddin Hussein mengatakan itu adalah isu sensitif dan tak bisa diutarakan. "Bahkan jika deteksi radar itu tidak melampaui batas, kami bisa mendapatkan kerja sama dari negara-negara tetangga," kata Hishammuddin.

Pada kenyataannya, pesawat tak dikenal itu telah kehilangan kontak dengan menara kontrol udara dan tak terlihat oleh radar sipil. "Ini menunjukkan sistem komunikasi pesawat telah dimatikan," sambung kedua sumber pertama. (Ismoko Widjaya)

Baca Juga:

Hotel Tempat Keluarga Penumpang Malaysia Airlines Rawan Pencurian

Getaran Hebat Terdeteksi di Laut, Pesawat MH370 Tenggelam?

Pencarian Pesawat MH370 Melebar ke Samudera Hindia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.