Sukses

BNPB: Udara di Riau Sudah Level Berbahaya

Sebanyak 49.591 jiwa menderita penyakit akibat asap seperti ISPA, pneumonia, asma, iritasi mata dan kulit di Riau saat ini.

Liputan6.com, Jakarta - Pembakaran lahan dan hutan di Kepulauan Riau semakin berbahaya. Asap tebal terus menyelimuti Riau dan Sumatera Barat. Akibatnya, ribuan masyarakat menderita penyakit akibat kabut asap tersebut.

"Sebanyak 49.591 jiwa menderita penyakit akibat asap seperti ISPA, pneumonia, asma, iritasi mata dan kulit," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (13/3/2014).

Sutopo menjelaskan, di sebagian besar wilayah Riau, asap tebal sudah sangat berbahaya bagi masyarakat. Akibatnya, sangat rentan bagi warga terjangkit penyakit, karena udaranya yang dihirup tidak lagi bersih. "Kondisi kualitas udara sudah pada level berbahaya di sebagian besar daerah di Riau," ujarnya.

Menurut Sutopo, dominannya angin yang bergerak dari Timur Laut ke Barat Daya, membuat asap semakin meluas. Titik api yang terpantau dari satelit NOAA18, saat ini terdapat 46 titik dan dari satelit Modis ada 137 titik di Riau.

Titik api ini, imbuh Sutopo, lebih rendah dibandingkan data sehari sebelumnya, yakni ada 168 titik dari NOAA18 dan 2.046 titik dari Modis. Dampaknya, jarak pandang hanya 300 meter di Pekanbaru saat itu. (Raden Trimutia Hatta)

Baca juga:

KLH: Biarkan Kabut Asap, Riau Akan Kehilangan Generasi Penerus

Kabut Asap Tebal di Bengkulu, 2 Pesawat Gagal Mendarat

Kabut Asap di Riau Bahayakan Kesehatan Masyarakat

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.