Sukses

Teroris Inggris: Pilot Malaysia Berencana Ledakkan Pesawat pada 2001

Pengakuan mengejutkan meluncur dari mulut seorang teroris Inggris bernama Saajid Badat.

Liputan6.com, London - Teka-teki menghilangnya pesawat Boeing 777-200ER milik maskapai Malaysia Airlines belum juga terpecahkan. Belum ada titik terang yang mengarah ke lokasi pesawat berada.

Namun pengakuan mengejutkan meluncur dari mulut seorang teroris Inggris bernama Saajid Badat dalam persidangan di New York, Amerika Serikat, Selasa 11 Maret 2014.

Terpidana teroris yang sudah divonis 13 tahun penjara itu menyebut pada tahun 2001 ada rencana dari kelompok teroris Al Qaeda meledakkan bom di salah satu pesawat. Eksekutornya, seorang pilot Malaysia. Pengakuan otak pelaku perencana pengeboman pesawat AS ini menjadi perhatian di tengah pencarian pesawat Malaysia Airlines yang hilang 5 hari lalu.

Dilansir dari Tribune, Rabu (12/3/2014), deskripsi tentang plot itu membuka kemungkinan terhadap penyebab hilangnya pesawat MH370 milik Malaysia Airlines yang hilang pada hari Sabtu dengan 239 orang di dalamnya. Meskipun belum ada kaitan antara rencanan teroris yang dibeberkan Saajid terhadap pesawat nahas Malaysia itu.

Namun peneliti sejauh ini menganggap aksi terorisme sebagai salah satu kemungkinan garis penyelidikan terkait hilangnya penerbangan MH370. Pada tahun 2001, Saajid dan temannya dari Inggris Richard Reid diperintahkan oleh para pemimpin Al Qaeda untuk meledakkan 2 pesawat AS dari langit. Dengan bom tersembunyi di sepatu mereka.

Reid gagal untuk meledakkan bomnya saat terbang dari Paris ke Miami, sementara Saajid akhirnya berubah pikiran setelah kembali ke rumah.

Kepada jaksa AS di persidangan menantu Osama bin Laden itu, Saajid mengatakan diberi 2 bom sepatu. Bom pertama dibawa ke Inggris dan bom kedua diberikan kepada rekannya di Malaysia.

Kala itu Saajid percaya 1 bom sudah cukup untuk menjatuhkan pesawat. 1 Bom lainnnya yang diberikannya kepada warga Malaysia disebut hanya untuk membantu merusak pintu kokpit.

"Saya memberikan salah satu sepatu saya ke Malaysia. Saya pikir itu untuk mengakses ke kokpit," kata Saajid saat memberikan kesaksian melalui videokonferensi.

Dalam aksi tersebut, lanjut Saajid, kemungkinan besar pintu kokpit terkunci. "Jadi aku berkata,' Bagaimana kalau saya memberikan salah satu bomku untuk membuka pintu kokpit?".

Saajid menuturkan, dirinya melakukan perjalanan dari Afghanistan ke Pakistan pada bulan Desember 2001 dengan Reid, beberapa orang Malaysia dan Mauritania. Orang Malaysia yang ada kelompok mereka ada 4 sampai 5 orang, salah satunya disebut berprofesi sebagai pilot.

Khalid Sheikh Mohammed, perencana pengeboman 9/11 yang saat ini ditahan di Teluk Guantanamo, juga membantu menyusun rencana bom sepatu dan berbicara terkait pengeboman untuk orang-orang Malaysia. Demikian urai Saajid.

Saajid menuturkan, Mohammed menyimpan daftar bangunan tertinggi di dunia dan yang akhirnya dipilih New York Twin Towers untuk dijadikan sasaran, setelah serangan 11 September 2001. "Saya percaya Malaysia, termasuk pilot, siap untuk melakukan suatu tindakan seperti itu," ucap Saajid. (Ismoko Widjaya)

Baca Juga:

Kelompok Teror China Klaim Tanggung Jawab Hilangnya Malaysia Airlines

Traktor

2 Gadis Cantik Pernah Merokok di Kokpit Malaysia Airlines

Laporan Warga Lihat Pesawat MH370 Ramaikan Pencarian Hari Kelima

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.